Menilik UH-60 Black Hawk, Helikopter Andalan AS Selama 44 Tahun

Redaksi
Senin, 18 September 2023 | 12:31 WIB
Helikopter UH-60 Black Hawk tengah patroli/dok. tangkapan layar Instagram
Helikopter UH-60 Black Hawk tengah patroli/dok. tangkapan layar Instagram
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Helikopter ikonik UH-60 Black Hawk menjadi salah satu tulang punggung militer Amerika Serikat (AS). Faktanya, helikopter ini telah bertugas di militer AS selama 44 tahun.

Seperti dikutip dari slashgear, Senin (18/09/2023), Sikorsky Aircraft adalah pengembang dari helikopter Uh-60 Black Hawk. Helikopter ini diperkenalkan sebagai hasil dari kompetisi Sistem Pesawat Transportasi Taktis Utilitas yang diadakan oleh militer. 

Spesifikasi dari kontes Sistem Pesawat Transportasi Taktis Utilitas adalah pesawat yang mampu melaju dengan kecepatan 320 kpj sambil mengangkut kargo (slung) seberat 3.150 kg.

Tahun 1972 silam, Sikorsky merespons dengan rencananya untuk membuat helikopter yang kemudian membuat Black Hawk menjadi terkenal di dunia. Helikopter ini mulai beroperasi pada tahun 1979 atau 7 tahun kemudian.

Kemampuan helikopter tersebut, telah membuktikan kemampuannya dalam perang Vietnam untuk mengangkut infanteri ke dan dari medan perang dalam medan yang rumit yang tentu saja tidak dapat ditangani oleh pesawat terbang.  

Mereka dapat menjangkau pasukan ketika pesawat lain tidak dapat membantu, dan dengan melakukan hal tersebut, mereka memainkan peran penting dalam memperluas jangkauan dan efektivitas pasukan tempur yang mereka kirim.

Faktanya, di era peperangan yang sedang berlangsung dalam persaingan sistem pesawat angkut taktis utilitas, Black Hawk akan lebih meningkatkan kemampuan helikopternya. Dengan M60 terpasang pada poros bentuk pesawat pertama. 

Memang, Black Hawk pertama kali digunakan dalam evakuasi non-tempur Operasi Darurat Fury pada tahun 1983, bersama Batalyon Penerbangan ke-158.

Helikopter UH-60 Black Hawk mendarat/dok. tangkapan layan Instagram
Helikopter UH-60 Black Hawk mendarat/dok. tangkapan layan Instagram

Black Hawk telah mengalami transformasi selama lebih dari empat dekade bertugas. Faktanya, model yang  diperbarui seperti HH-60M memiliki jangkauan efektif dan kapasitas kargo yang lebih besar. Selain itu, perlengkapan khusus  juga telah diperbarui, seperti Paket Peralatan Misi MEDEVAC.

Model utama Angkatan Darat AS adalah GE 701D yang telah dipasang pada UH-60M, dibandingkan dengan UH-60L sejak pertengahan tahun 2000. 

Hal ini memastikan performa seri Black Hawk tetap optimal. Dari segi persenjataan, Black Hawk masih memiliki prospek yang menjanjikan.

Selain itu, model UH-60A sebenarnya dapat dilengkapi dengan sejumlah besar perangkat penghancur yang digunakan untuk menyerang berbagai sasaran. Dari FIM-92 Stinger untuk serangan udara hingga rudal Hellfire, sistem pendukung lapis baja eksternal Black Hawk memungkinkannya untuk melengkapi dirinya dengan persenjataan yang tangguh. 

Namun, pada saat yang sama, beberapa varian Black Hawk melupakan penyimpanan senjata, dan ruang pasukan digunakan untuk menampung enam tandu medis di helikopter.

Dengan mesin turboshaft General Electric T700-GE-701, yang meningkatkan stabilitas dan keamanan operasional, Black Hawk dapat dilengkapi sepenuhnya untuk melakukan serangan dan mendukung operasi. 

Oleh karena itu perannya sangat penting. Senjata ini dapat terus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan, dan senjata ini tetap menjadi alat yang sangat berharga di militer AS dan di seluruh dunia. Sebenarnya alat-alat tersebut boleh saja diganti namun tidak akan pernah terlupakan.

Di Indonesia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja menyaksikan penandatangan Perjanjian Kerja Sama untuk pengadaan 24 helikopter Sikorsky Black Hawk pada 12 September 2023. Namun, versi yang dibeli Indonesia adalah S-70.

Penandatanganan itu dilakukan oleh Dirut PTDI dengan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin. (Afaani Fajrianti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper