Kemenkominfo Sebut Spektrum Frekuensi 700 MHz Terbuka untuk Seluruh Teknologi

Crysania Suhartanto
Selasa, 5 September 2023 | 16:50 WIB
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) di kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan bahwa spektrum frekuensi 700 MHz nantinya dapat digunakan untuk teknologi apapun, termasuk jaringan terkini yaitu 5G. 

Direktur Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan sampai saat ini, Kemenkominfo masih memberlakukan kebijakan netral teknologi untuk seluruh pita seluler.

Namun, Kemkominfo sangat membuka kesempatan bagi para operator seluler untuk memanfaatkan spektrum di pita frekuensi 700 MHz untuk pengembangan jaringan terkini, untuk meningkatkan kualitas layanannya kepada masyarakat, dan mendongkrak daya saing Indonesia di level internasional.

“Kementerian Kominfo belum memberlakukan kebijakan frekuensi 700 MHz secara eksklusif hanya untuk teknologi tertentu,” ujar Usman kepada Bisnis, Kamis (31/8/2023).

Usman mengatakan sebenarnya penetrasi internet di Indonesia baru mencakup 80 persen dari keseluruhan daerah di Indonesia. 

Oleh karena itu, Usman berpendapat di daerah yang sudah tercakup internet, frekuensi baru dapat diisi dengan teknologi terkini atau jaringan 5G. Sementara untuk di 20 persen wilayah lainnya yang memang masih belum mendapatkan penetrasi 4G, baru boleh frekuensi barunya diisi oleh 4G.

“Kalau daerah-daerah itu baru kita tidak adakan 5G terlebih dahulu,” ujar Usman.

Lebih lanjut, Usman mengaku pihaknya juga tengah membangun Base Transceiver Station (BTS) yang akan memberikan jaringan 4G ke tempat-tempat tersebut. 

Di sisi lain, Usman mengatakan spektrum frekuensi 700 MHz sebenarnya sudah bersih dari televisi-televisi analog dan sudah siap untuk digunakan.

Namun, Usman mengaku untuk pelelangan spektrum frekuensi masih dikaji lebih lanjut. Hal ini dikarenakan masih perlu disusunnya skema dan regulasi terkait pelelangan.

Lebih lanjut, Usman juga mengatakan pelelangan ini akan dilakukan sebelum akhir tahun. 

"Saya kira lebih cepat ya [sebelum akhir tahun], karena sudah full semua tv itu bermigrasi ke digital jadi sebetulnya frekuensi itu sudah tersedia," kata Usman. 

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) kompak berencana terlibat dalam lelang spektrum frekuensi 700 MHz. Namun, keduanya belum menjabarkan akan digunakan untuk apa spektrum tersebut. 

Sementara itu, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ingin agar 700 MHz bersih dari siaran analog. PT Indosat Tbk. (ISAT) masih mengkaji untuk ikut lelang 700 MHz.

Kemenkominfo berencana melakukan seleksi untuk pita frekuensi 700 MHz dengan pita sebesar 90 MHz. Diperkirakan nantinya akan ada 9 blok. Berkaca pada lelang terakhir, nilai per blok 2x5MHz sebesar Rp605 miliar.

Pelaku industri telekomunikasi pun memperkirakan harga lelang spektrum 700 MHz akan lebih besar dibandingkan dengan nilai lelang terakhir di 2,1 GHz.

Dalam kasus 700 MHz, jika pita yang tersedia 90 MHz dan dibagi 2 (uplink dan downlink), maka akan ada 9 blok.

Dengan menggunakan perhitungan nilai yang lebih tinggi misalnya Rp650 miliar, maka nilai lelang diperkirakan akan mencapai sekitar Rp5,9 triliun-Rp6 triliun untuk kesembilan blok. 

Dari Redaksi:

Berita ini telah mengalami perubahan judul dari sebelumnya Kemenkominfo Ingin Spektrum 700 MHz Hanya untuk 5G, bukan 4G.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper