Merah Putih Fund (MPF) Bakal Investasi Maksimal Rp457 Miliar per Startup

Crysania Suhartanto
Senin, 4 September 2023 | 18:37 WIB
Direktur Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha sedang memberikan jawaban pada saat konferensi pers acara Penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund 2023, Senin (4/9/2023).
Direktur Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha sedang memberikan jawaban pada saat konferensi pers acara Penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund 2023, Senin (4/9/2023).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Modal ventura BUMN, Merah Putih Fund (MPF) menyampaikan bahwa dana maksimal yang mereka gelontorkan ke satu perusahaan rintisan tidak lebih dari 10 persen dari total dana kelolaan atau sekitar Rp457 miliar. 

Chief Project Management Office (PMO) MPF Eddi Danusaputro mengatakan saat ini MPF memiliki dana kelolaan sebesar US$300 juta atau sekitar Rp4,57 triliun. Artinya, 10 persen dari dana kelolaan adalah sekitar US$30 juta atau sekitar Rp457 miliar (kurs: Rp15.238) 

“US$30 juta, tidak boleh lebih dari itu, (tetapi) bukan berarti semuanya jadi US$30 juta,” ujar Eddi dalam sela acara penandatanganan perjanjian partisipasi Merah Putih Fund, Senin (4/9/2023).

Kendati demikian, Eddi juga mengatakan angka persentase maksimal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. 

Lebih lanjut, dalam paparannya, Eddi mengatakan perusahaan yang akan disuntikkan dana dari IMF akan sangat selektif. Hal ini tidak terlepas dari kondisi global yang sedang berada di kondisi tech winter.

Eddi juga menyampaikan bahwa sasaran portfolio MPF akan didominasi oleh startup yang ada di bidang teknologi

Terdapat sejumlah hal yang akan menjadi pertimbangan MPF dalam memilih startup yang diinvestasikan seperti pemiliknya yang asli Indonesia dengan fokus pasarnya juga Indonesia. Menurut Eddi, inipun seturut dengan tujuan awal MPF adalah dari Indonesia untuk Indonesia. 

Kemudian, Eddi juga berpendapat perusahaan rintisan yang disasar juga harus memiliki rencana exit atau IPO di Indonesia. Namun, Eddi juga tidak menutup kemungkinan jika perusahaan tersebut ada rencana untuk IPO di negara lain.

Menurut Eddi, hal ini akan tergantung dari nilai pasar masing-masing perusahaan.

Lebih lanjut, Eddi juga mengatakan MPF tidak spesifik hanya menjurus ke satu sektor saja. Menurut Eddi, pendanaan ini terbuka mulai dari sektor fintech, logistik, dan lain sebagainya. 

Dia juga mengungkapkan jika perusahaan yang diincar hanya perusahaan dengan valuasi mulai dari US$50-300 juta atau sekitar Rp761 miliar hingga Rp4,57 triliun.

“Yang tidak agnostik mungkin dari segi tahapan. Kita tidak main di seed (pendanaan awal), dan juga kalau levelnya berapa ratus juta valuation (nilai valuasinya) menuju unicorn mungkin juga bukan switch hold kita,” ujar Eddi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper