Startup Indonesia Masuk Forbes Asia 100, Mayoritas E-Commerce

Crysania Suhartanto
Jumat, 1 September 2023 | 19:14 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Forbes belum lama merilis Forbes 100 Asia to Watch. Dari ratusan startup yang dinilai memberi dampak besar karena solusi dan teknologi yang dihadirkan, belasan diantaranya merupakan perusahaan rintisan atau startup dalam negeri. 

Nama-nama perusahaan rintisan yang terdaftar di Forbes 100 Asia to Watch berasal dari berbagai industri, dengan mayoritas adalah perusahaan yang bergerak di dagang el atau e-commerce

Lantas siapa saja perusahaan rintisan yang masuk dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch? Berikut ulasannya: 

1. Cosmart 

Cosmart merupakan platform e-commerce berbasis membership untuk barang-barang kebutuhan pokok. Melalui situs web dan aplikasinya, pengguna dapat melakukan pembelian barang rumah tangga dan makanan ringan dalam jumlah besar, yang diklaim dengan harga yang lebih murah daripada supermarket. 

Cosmart mengklaim sejak didirikan pada kuartal II/2022, perusahaan telah menjual lebih dari 100.000 produk dan mampu meraih pertumbuhan bisnis 6 kali lipat dalam 3 bulan terakhir, dengan volume belanja bulanan pengguna tercatat 4x lebih tinggi dibandingkan aktivitas belanja di platform lain.

Pada Oktober 2022, Cosmart mendapatkan pendanaan tahap awal sebesar US$5 juta atau senilai Rp76,1 miliar untuk ekspansinya di Asia Tenggara, salah satunya dari East Ventures. 

2. iSeller 

iSeller merupakan perusahaan teknologi yang memiliki misi untuk memberdayakan jutaan UMKM di Indonesia untuk memaksimalkan potensi mereka melalui adopsi teknologi modern. 

iSeller ingin memberi mereka akses ke teknologi iSeller sehingga dapat bertumbuh di era digital dengan mengembangkan bisnis di tingkat selanjutnya dengan lebih mudah, lebih cepat, lebih cerdas, dan tanpa batas.

Pada Januari 2023, iSeller menutup pendanaan seri B sebesar Rp179 miliar, berkat pertumbuhan GTV yang meningkat 5x lipat menjadi lebih dari US$600 juta dan dipercaya lebih dari 100 ribu bisnis. 

3. Dagangan 

Dagangan adalah startup social commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti sembako, produk segar juga kebutuhan harian lainnya. Dagangan mendapat pendanaan Rp95 miliar pada Juni 2022 

Dana tersebut dimanfaatkan perusahaan untuk meneruskan ekspansi bisnis, meningkatkan kapabilitas tim, dan pengembangan produk. Dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial.

Pada saat itu memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten.

4. Gokomodo 

Gokomodo merupakan salah satu perusahaan agri-commerce B2B untuk rantai pasok serta layanan agribisnis di Indonesia. Pada September 2022, Gokomoda sempat mendapatkan pendanaan seri A sebesar Rp367 miliar dari Triputra, Waresix, hingga Sampoerna Financial. 

Gokomodo memiliki misi memanfaatkan teknologi untuk menjembatani kesenjangan antara perusahaan dan petani dengan memanfaatkan daya beli dan infrastruktur milik Gokomodo untuk kepentingan bersama. 

5. Beleaf 

Beleaf Farms merupakan perusahaan agritech komprehensif dengan fokus utama pada Farming-as-a-Service (FaaS), yang memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil dan produktivitas petani lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia.

Pada 1 Agustus 2023 Beleaf memperoleh pendanaan Seri A sebesar USD 6,85 juta yang dipimpin oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures. Beleaf didirikan oleh Amrit Lakhiani pada 2019 sebagai merek sayuran dan buah – buahan hidroponik berkualitas tinggi dengan margin tinggi yang berfokus pada sayuran hijau. 

Saat ini, produk Beleaf sudah tersedia di 4 negara, termasuk Singapura, dengan tujuan untuk masuk ke 6 negara lainnya pada akhir 2024. Beleaf juga sudah tersedia di lebih dari 180 outlet ritel di wilayah Jakarta, 8 kanal online, dan sejumlah restoran.

6. Chickin 

Chickin merupakan sebuah perusahaan rintisan budidaya unggas yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan manajemen data untuk efisiensi perusahaan.

IoT tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan peternak dengan menghemat biaya pakan melalui pengendalian iklim. Selain itu, Chickin juga menyediakan pembiayaan pada peternakan dan menjadi saluran untuk menjual ayam berkualitas tinggi pada bisnis-bisnis terkait.

Chickin diketahui telah memberikan dampak pada ribuan peternak dan telah mengakuisisi lebih dari 150 lokasi peternakan dengan kapasitas populasi lebih dari 2,6 juta ayam. Chickin pun baru mendapatkan pendanaan awal yang dipimpin oleh East Ventures pada Juli 2022 lalu.

7. Crowde

Crowde merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang agrikultur. Yang mana, mereka memberikan modal pada para petani untuk menaikkan pendapatan dan produktivitas mereka. Selain itu, Crowde juga membuka sejumlah lapangan pekerjaan bahkan di daerah-daerah terpencil.

Saat ini, sudah ada 15.949 petani di seluruh Indonesia yang sudah mengambil pendanaan dari Crowde. Selain itu, jumlah pinjaman yang telah digelontorkan Crowde juga mencapai angka Rp752,746 yang mana Rp434.545 miliar di antaranya diberikan pada 2023.

Pada April 2022, Crowde tercatat membuka peluang yang lebih luas dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dari seluruh Indonesia. 

8. Xurya

Xurya merupakan perusahaan rintisan penyedia solusi energi bersih dan terbarukan. Hal ini dilakukan dengan cara menawarkan jasa sewa end-to-end bagi pemilik bangunan komersial dan industri (C&I) untuk menggunakan PLTS atap.

Adapun jasa tersebut dimulai dari studi kelayakan, instalasi, pengoperasian, hingga pemeliharaan secara berkala.

Sejak Xurya berdiri pada 2018, sudah ada sekitar 126 proyek PLTS atap yang beroperasi dan menghasilkan lebih dari 1,1 miliar kWh energi hijau. Alhasil, Xurya telah mengurangi sekitar 1,1 kg CO2 di Indonesia. 

9.Fresh Factory

Fresh Factory merupakan perusahaan rintisan di bidang sistem rantai dingin dengan layanan cold storage. Artinya, mereka melakukan penyimpanan makanan dan bahan makanan beku. 

Selain itu, mereka juga memberikan layanan fulfillment meliputi pemilihan produk, pengemasan produk, hingga pengiriman produk ke pelanggan.

Saat inipun Fresh Factory sudah memiliki lebih dari 300 tenant dari 20 kota dari seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga sudah memiliki 40 gudang cabang yang tersebar di berbagai kota. 

Diketahui pada April 2023, Fresh Factory sempat diguyur pendanaan pra-seri A yang dipimpin oleh SBI Ven Capital bersama dengan Kyobo Securities dan NTUitive. Selain itu, East Ventures dan Trihil Capital sebagai investor yang sudah lebih dulu berinvestasi juga ikut kembali menggelontokan dananya.

Menurut Fresh Factory, dana tersebut akan dialokasikan untuk memperluas jaringan ke lebih dari 100 titik pusat layanan fulfillment di 50 kota di Indonesia hingga akhir 2023.

10. TipTip

Tiptip merupakan platform monetisasi bagi komunitas dan kreator mikro. Mereka pun membantu komunitas dan creator mikro untuk memonetisasi peluang baru. Mulai dari sesi interaktif antara creator, komunitas, dan penikmat karya, dalam bentuk: karya digital, subscription, sesi live, dan e-ticket untuk event offline.

Platform inipun telah meraih pendanaan sebesar US$10 juta atau sekitar Rp143,5 miliar rupiah dalam seri pendanaan tahap awal. Adapun ini diklaim sebagai salah satu pendanaan tahap awal terbesar yang pernah ada.

Hingga Agustus 2023, TipTip mengklaim telah menjadi rumah dari lebih dari 390 komunitas. Angka inipun mengalami pertumbuhan sebesar 300 persen selama 6 bulan terakhir. 

11. Saturdays

Saturdays merupakan sebuah toko kacamata lokal yang tidak hanya melakukan bisnis secara B2C tetapi juga B2B. Adapun bisnis B2B tersebut dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan asuransi.

Sampai 2022, Saturdays sudah menjadi salah satu toko kacamata yang terbesar di Indonesia. Perusahaan inipun telah membuka 38 toko yang berada 11 kota di seluruh Indonesia. Adapun jumlah karyawan Saturdays sudah mencapai 250 orang. 

Pada April 2022, Saturdays pun telah mendapatkan pendanaan seri A yang dipimpin oleh Altara Ventures dan partisipasi dengan DSG Consumer Partners.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper