Perusahaan Rintisan Jebolan Startup Studio Kantongi Pendanaan Rp997 Miliar

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 24 Agustus 2023 | 21:46 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Startup Studio, program akselerasi startup milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), telah melahirkan banyak startup yang berhasil mengumpulkan pendanaan. Sejak digelar pada 2020, total pendanaan yang dihimpun mencapai Rp997 miliar. 

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonafasius Wahyu Pudjianto mengatakan Startup Studio hadir dengan tujuan untuk memberikan panduan komprehensif kepada startup tahap awal (early-stage) untuk memperkuat lini produk digital, model bisnis, hingga strategi mencapai Product-Market Fit (PMF). 

Pada batch terbaru ini, batch 7, Kemenkominfo menyeleksi 18 startup dari sektor industri yang semakin beragam untuk mengikuti rangkaian pelatihan. 

“Data kami menunjukkan bahwa para alumni Startup Studio Indonesia secara total telah mengantongi pendanaan sebesar Rp977 miliar,” kata Wahyu dikutip, Kamis (24/8/2023). 

Wahyu mengatakan Startup Studio Indonesia merupakan solusi Kemenkominfo untuk meningkatkan kemajuan ekonomi digital Indonesia. Jumlah startup yang muncul di dalam negeri terus bertambah. Bahkan, Indonesia kini telah menduduki peringkat keenam di dunia sebagai negara dengan startup terbanyak, yaitu 2.492 (per Mei 2023). 

Untuk mempertahankan momentum ini, Startup Studio Indonesia hadir sebagai program pembinaan komprehensif, dimana startup tahap awal bisa memahami seluk beluk bisnis digital dari para praktisi dan puluhan founder startup ternama di bidangnya. 

Managing Partner Impactto Italo Gani mengatakan pada Startup Studio Indonesia tahun ini startup yang terlibat berasal dari sektor manufacturing, agritech hingga healthcare yang masing-masing menyuguhkan keunikan, baik dari sisi pendekatan kreatif maupun penyelesaian masalah di industri ini. 

Hal ini menunjukkan adanya sinyal positif untuk perkembangan inovasi dan kreativitas dalam industri startup di Indonesia. 

“Terlebih untuk sektor agritech dan healthcare yang diproyeksikan menjadi industri yang masih akan terus berkembang di Indonesia,” ungkap Gani. 

Sementara itu, hasil survei Tinc Impact Report 2023 menemukenali adanya sejumlah 73 persen responden yang menyebutkan bahwa impact terbesar yang dapat diberikan program inkubator atau akselerator di Indonesia adalah peningkatan terhadap produk/layanan startup mereka. 

Kemudian 65 persen menyebutkan bahwa mereka mendapatkan validasi dalam mendirikan business model. Lebih lanjut, 62 persen responden mengalami peningkatan dari sisi jejaring dengan mitra/klien, dan 54 persen merasakan efisiensi dalam operasional bisnis mereka. 

Laporan ini juga menyebutkan bahwa impact dirasakan tidak hanya dari sisi perusahaan saja, tetapi juga dari aspek personal para founders. Setelah menyelesaikan program inkubator atau akselerator, mereka menyatakan telah mengalami peningkatan kompetensi, kepercayaan diri, dan jejaring kemitraan yang lebih luas.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper