Bisnis.com, JAKARTA - Penetrasi internet yang makin besar membuat informasi yang didapatkan juga semakin banyak. Bukan lagi dari lingkungan sekitar melainkan juga dari global.
Sayangnya, hal ini kerap tidak beriringan dengan peningkatan literasi digital, baik dalam hal etika, budaya, keamanan, maupun keterampilan digital.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nusa Tenggara Timur (NTT) Kanisius H.M. mengatakan masyarakat harus tetap memperhatikan hal tersebut untuk dapat tetap bijak dalam berdigital.
“Ada 4 fondasi yang secara sadar dan mau harus ditimbuhkembangkan. Pertama, etika digital, budaya digital, keamanan, dan keterampilan digital,”ujar Kanisius dalam kata sambutannya di acara Festival Literasi Digital hari pertama, di Politeknik Negeri Kupang, NTT, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya, jika penetrasi digital tidak dibarengi dengan literasi digital, hal ini akan menimbulkan banyak potensi yang buruk. Mulai dari kabar hoaks, peretasan, hingga intoleransi.
Adapun 4 fondasi ini dapat dilaksanakan dengan melakukan edukasi kepada tiga segmen pelaku internet terbesar. Adapun tiga segmen tersebut adalah para pelaku industri pendidikan, pemerintahan, hingga masyarakat umum.
Alhasil, jika dilakukan secara optimal, digitalisasi akan sangat membantu masyarakat untuk hidup lebih mudah.
Menurut Kanisius, hal tersebut merupakan kemudahan komunikasi, layanan perdagangan, tanpa batasan lokasi dan waktu, tanpa tatap muka, hingga inovasi bisnis kreasi.
Sebagai informasi, pada 2022 Indonesia timur masih menjadi salah satu wilayah yang masih kecil dalam hal penetrasi dan kontribusi internet.
Data dari Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) menemukan kontribusi internet Indonesia bagian timur baru sebesar 2,72 persen. Sementara jika dibandingkan dengan Indonesia Bagian barat sebesar 83,76 persen dan tengah sebesar 13,5 persen.
Oleh karena itu, PT Indosat Tbk. (ISAT) tengah melancarkan ekspansi jaringannya ke sejumlah wilayah di Indonesia daerah timur untuk memangkas ketidakmerataan ini.
Direktur dan Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah mengatakan di Kupang sendiri, penetrasi internet sudah mencapai 100 persen. Sementara di wilayah-wilayah lainnya di NTT juga tengah dikembangkan agar internet dapat merata.