Bisnis.com, JAKARTA – Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) atau US Air Force menganggarkan US$5,8 miliar untuk membangun 2.000 unit pesawat drone berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Mengutip berita The Register, biaya yang diperlukan untuk membuat pesawat tanpa awak bernama Valkyrie sekitar US$3 juta per unit. Jauh di bawah gaji pilot jet tempur F-35 ataupun F-22.
Kepala Departement of Air Force’s AI Test and Operations, Tucker Hamilton, mengatakan militer Negeri Paman Sam sudah melakukan uji coba terhadap unit pertama Valkyrie yang berukuran 9,15 meter pada awal Agustus 2023.
“Saat ini, Air Force percaya dana hampir US$6 miliar ini bisa membangun Valkyrie hingga 2.000 unit,” kata Hamilton.
Kongres AS sendiri disebut harus menyetujui anggaran yang diperlukan untuk proyek pembangunan drone yang bakal memerlukan waktu 5 tahun.
Sampai dengan 2028 saja, proyek tersebut diestimasi menghabiskan anggaran mencapai US$3,03 miliar.
Nantinya, akan dibangun berbagai tipe Valkyrie dengan beragam fungsi mulai dari mata-mata, memasok keperluan tempur, hingga menjadi tandem yang mengiringi pilot jet tempur pasukan Amerika Serikat.
Namun demikian, Direktur Perencanaan dan Program Air Force Scott Jobe memastikan nantinya drone-drone tersebut tidak hanya menjadi alat yang digunakan sebagai senjata.
“Anggap saja ini hanya perluasan persenjataan dari jet tempur F-22, F-35, atau jet lainnya,” jelasnya.
Baca Juga Canggih! Ini Sederet Keunggulan Drone 5G |
---|