Riset Citi GPS: Adopsi Teknologi Baru di Asia 12 Tahun Lebih Cepat dari Barat

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 25 Agustus 2023 | 15:17 WIB
Ilustrasi teknologi informasi atau IT perbankan/ Freepik.
Ilustrasi teknologi informasi atau IT perbankan/ Freepik.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Citi melalui Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) memperkirakan bahwa Asia mampu mengadopsi teknologi baru 8 hingga 12 tahun lebih cepat dari negara Barat, yang menjadikan negara-negara di Asia seperti mesin waktu menuju masa depan.

Dalam laporan terbaru bertajuk Asia As a Time Machine to The Future, Citi GPS mengkaji bagaimana Asia menjadi mesin waktu yang dapat memimpin kawasan lain ke dunia bisnis, hiburan, dan kesehatan yang baru. 

Laporan tersebut secara khusus melihat tujuh area: super apps, mobile payment, social commerce, short-form videos, eSports, webtoons, dan digital health yang saat ini merupakan elemen penting di pasar Asia.

Meskipun infrastruktur secara historis kurang berkembang dibandingkan dengan Barat, namun konektivitas internet Asia yang tinggi, demografi masyarakat perkotaan yang muda dan makin

makmur, serta semangat kewirausahaan membuat kawasan ini mengadopsi banyak teknologi dengan lebih cepat. 

Citi memperkirakan dengan cara ini, Asia memberikan gambaran tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan pada perekonomian Barat yang lebih maju.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan adopsi teknologi seluler telah memungkinkan negara-negara di Asia untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bentuk baru perdagangan digital. 

Di Indonesia, pendapatan dari salah satu super app terkemuka di tanah air telah menyumbang 2 persen PDB Indonesia pada 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi pendapatan Meta dan Twitter yang sebesar 0,5 persen dan 0,02 persen dari PDB Amerika Serikat pada 2021. 

“Hal ini menunjukkan peluang ekonomi yang dimiliki negara kita pada pertumbuhan ekonomi digital,” kata Batara dikutip, Jumat (25/8/2023). 

Berdasarkan studi, super apps (aplikasi super) telah berkembang di wilayah Asia dalam skala yang belum terlihat di wilayah lainnya. Lima aplikasi super teratas di Asia memiliki lebih dari 2,8 miliar pengguna aktif.

Beberapa bidang utama di mana Asia saat ini lebih unggul dibandingkan negara Barat adalah super apps aplikasi seluler yang mengintegrasikan banyak fungsi di bawah satu payung unik untuk Asia, namun ada di mana-mana di seluruh wilayah. 

Didorong oleh demografi yang lebih muda dan adopsi digital yang tinggi, pengguna Asia memiliki keleluasaan dalam memanfaatkan berbagai super apps dan menikmati kenyamanan, kemudahan penggunaan, dan banyak layanan yang mereka sediakan. Asia juga merupakan pemimpin global dalam pembayaran mobile, online dan offline. 

Menurut FIS, dompet digital/seluler menyumbang hampir 70 persen dari nilai e-commerce di Asia pada 2021, lebih dari dua kali lipat Amerika Utara atau Eropa.

Selain itu, untuk pembelian yang dilakukan di toko fisik di Asia, hampir setengah (44 persen) transaksi dilakukan menggunakan dompet digital/ponsel, yang empat hingga lima kali lebih tinggi daripada di negara Barat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper