Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan regulasi yang mengatur tentang SIM tertanam atau embedded SIM (eSIM) dapat selesai pada akhir 2023. Kehadiran eSIM akan menghadirkan peluang baru bagi operator seluler untuk tumbuh.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pada Juni 2023, Kemenkominfo telah melakukan uji publik mengenai eSIM.
Kemenkominfo sedang menyusun konsep regulasi eSIM yang saat ini dalam pembahasan dengan pemangku kepentingan terkait.
“Direncanakan akhir tahun 2023 regulasi eSIM dapat ditetapkan,” kata Usman kepada Bisnis, Rabu (23/8/2023).
Usman menjelaskan berdasarkan kajian yang telah dilakukan, beberapa hal yang menjadi perhatian dan akan diregulasi terkait eSIM antara lain perihal pengaturan model penyelenggaraan provisioning eSIM, mengatur pihak-pihak yang terlibat dalam provisioning eSIM. Provisioning adalah
Kemenkominfo juga akan mengatur penyelenggaraan provisioning eSIM, mengatur keamanan dan operasional penyelenggaraan eSIM. Selain itu, regulasi juga akan mengatur mengenai alokasi penomoran seluler untuk layanan IoT, mengatur pemisahan alokasi penomoran untuk komunikasi manusia dan machine to machine (M2M)/ internet of things (IoT).
“Kemudian pengaturan kebijakan larangan SIM-Lock, untuk mengantisipasi kendala provisioning ulang pada perangkat IoT/M2M sesuai ketentuan penggunaan MSISDN lokal pada perangkat IoT/M2M,” kata Usman.
Usman mengatakan eSIM merupakan evolusi dari teknologi SIM atau kartu SIM, dimana e-SIM berbentuk modul yang terintegrasi dan melekat di dalam perangkat komunikasi yang dapat diisi profil operator seluler secara remote.
Kemenkominfo melihat bahwa kehadiran eSIM ini merupakan perkembangan teknologi yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas pemasaran nomor perdana seluler, serta kemudahan bagi pelanggan seluler.
.jpg)
Kemkominfo telah melakukan pembahasan dengan pemangku kepentingan terkait e-SIM melalui diskusi, FGD, dan sharing session sejak 2019. Kemkominfo juga telah melakukan kajian implementasi e-SIM dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai teknologi e-SIM dan implementasinya.
Sebelumnya, aleido Intelligence, perusahaan riset global, memperkirakan jumlah embbeded SIM (eSIM) atau sim digital akan menyentuh 1,4 miliar pengiriman pada 2028. Sejalan dengan itu, masa depan SIM fisik akan terkikis.
Kaleido Intelligence juga memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) eSIM meningkat 21 persen hingga 2028, dengan pertumbuhan rata-rata eSIM di smartphone mencapai 77 persen antara tahun 2023 dan 2028.
Kaleido memperkirakan disrupsi pasar akan datang dalam bentuk ‘travel eSIM’ serta peningkatan kemampuan untuk mentransfer eSIM dari satu perangkat ke perangkat lainnya, yang memaksa pasar untuk mengambil bentuk baru.
Namun, transformasi paling besar diperkirakan akan terjadi di bidang IoT. Spesifikasi IoT untuk eSIM akan mengalami komersialisasi sebagai solusi yang telah memenuhi persyaratan’ pada 2024, dan akan menurunkan beban teknis dan investasi dalam menyiapkan sistem IoT.
