Bisnis.com, JAKARTA – Threads, media sosial keluaran Meta yang disebut-sebut menjadi saingan kuat Twitter, dikabarkan akan menawarkan pengalaman baru bagi penggunanya dengan versi desktop yang rilis minggu ini.
Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Senin (21/8/2023) kemarin. Meski belum jelas kapan versi desktop akan diluncurkan, laporan itu sejalan dengan unggahan Kepala Instagram, Adam Mosseri lewat akun Threads pribadinya minggu lalu.
“Kami sedang mengerjakan versi desktop! Kami telah menggunakan versi awal untuk internal selama satu atau dua minggu. Masih perlu beberapa hal sebelum kami bisa membukanya untuk semua orang…” demikian tulis Mosseri.
Namun perusahaan tidak mengomentari lebih lanjut terkait rencana perilisan Threads versi desktop.
Untuk diketahui, Threads yang merupakan saingan Twitter atau yang kini disebut X itu memperoleh 100 juta pendaftar pada minggu pertamanya saat dirilis pada Juli lalu. Jumlah tersebut melampaui ChatGPT sebagai aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa.
Namun, penurunan basis pengguna terjadi sama cepatnya. Masih di bulan yang sama dengan perilisannya, pemilik Meta, Mark Zuckerberg melaporkan bahwa Threads kehilangan setengah pengguna aktifnya.
“Jelas, jika Anda memiliki 100 juta pengguna yang mendaftar, secara umum mempertahankan seluruhnya atau bahkan hanya setengahnya adalah hal yang luar biasa. Kami belum sampai di sana,” ujar Zuckerberg.
Melansir Bloomberg, Selasa (22/8/2023), ketika Threads pertama kali dibangun, proyek yang dipimpin oleh Mosseri ini hanya dikerjakan oleh puluhan pekerja.
Setelah kesuksesannya yang melejit di awal, perusahaan menambah jumlah pekerja hingga lebih dari seratus. Jika proyek tidak mampu menarik pengguna aktif dan pengiklan, Meta berpotensi menghadapi kritik dari investor dan para pekerjanya sendiri.
Threads disebut menghasilkan pendapatan tahunan sekitar US$8 miliar atau sekitar Rp122,6 triliun selama dua tahun ke depan, menurut analis Evercore ISI. Namun, jumlah pengguna Threads kini menurun lebih dari 70 persen, menurut perusahaan riset pasar Sensor Tower.
Threads dinilai belum bisa memastikan keunikannya yang bisa membuat para pengguna bertahan di internet. Sebagai media sosial berbasis teks pendek, Threads hingga kini masih dipengaruhi bayang-bayang X, yang meski pemiliknya Elon Musk terus menerima kecaman akan aksi ekstremnya terhadap media sosial tersebut.
Ketersediaan Threads di versi desktop menjadi strategi perusahaan untuk menjadikan media sosial ini bagian dari keseharian para pengguna, terkhususnya di hari dan jam kerja. (Lydia Tesaloni Mangunsong)