Bisnis.com, SOLO - Rusia gagal lagi mendaratkan pesawat mereka ke bulan setelah Luna-25 hancur di permukaan sebelum berhasil menyentuh daratan Bulan.
Dilansir dari Reuters, Rusia kembali mengirim pesawatnya ke bulan belum lama ini. Ini merupakan misi pertama setelah Rusia tidak lagi berusaha mendarat di bulan dalam 47 tahun ke belakang.
Akan tetapi sayang, pendaratan pesawat Rusia tersebut kembali gagal akibat kesalahan teknis.
Perusahaan antariksa negara Rusia, Roskosmos, mengatakan telah kehilangan kontak dengan pesawat itu pada pukul 11:57 GMT pada hari Sabtu setelah masalah saat pesawat itu didorong ke orbit sebelum mendarat.
Padahal jika sesuai dengan rencana, pesawat tersebut bisa mendarat dengan baik di permukaan bulan pada Senin, 21 Agustus 2023 dan membuat Rusia mencatatkan sejarah aktivitas ruang angkasa mereka.
Menurut temuan awal, pendarat itu telah lenyap setelah bertabrakan dengan permukaan bulan.
Saat ini, seluruh Departemen yang terlibat tengah melakukan upaya penyedilikan tentang penyebab Luna-25 hancur sebelum mencapai permukaan bulan dengan aman.
Dengan Luna-25, Moskow berharap untuk melanjutkan warisan program Luna era Soviet, menandai kembalinya eksplorasi bulan independen dalam menghadapi isolasi yang semakin meningkat dari Barat.
Pesawat ruang angkasa Rusia adalah bagian dari perlombaan Rusia dengan negara-negara Barat lainnya. Sebab, ada sesuatu yang berharga diklaim tersimpan di bulan.
Menurut para ilmuwan, beberapa bagian bulan mungkin menyimpan air beku dan unsur-unsur berharga yang akan berguna untuk makhluk bumi.
Air beku tersebut dilaporkan hanya seukuran mobil kecil. Kehadiran air berimplikasi pada kekuatan luar angkasa besar, berpotensi memungkinkan manusia tinggal lebih lama di bulan yang akan memungkinkan penambangan sumber daya bulan.