Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menyumbangkan US$10 juta atau sekitar Rp153 miliar untuk proyek penelitian kesuburan dan populasi.
Melansir dari Business Insider, Rabu (16/8/2023), Musk sebelumnya telah beberapa kali mengungkapkan keyakinannya tentang dunia yang memerlukan lebih banyak generasi baru.
Hal itu diimplementasikannya melalui donasi yang diberikan oleh Musk Foundation, organisasi hibah miliknya kepada University of Texas pada 2021.
Dana yang telah dialirkan sejak dua tahun lalu itu sebelumnya tidak diketahui tujuannya. Baru-baru ini diketahui pusat penelitian kependudukan dan departemen ekonomi dari University of Texas sedang menggarap proyek bersama yang disebut Population Wellbeing Initiative (PWI).
Dalam proyek tersebut, akan dilakukan sejumlah penelitian untuk melihat masalah kesuburan, masa depan populasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Musk mendanai konferensi PWI Oktober lalu, yang berjalan selama dua hari. Namun, PWI tidak mengungkapkan keterlibatan miliarder itu kepada para akademisi yang datang dari seluruh negeri.
Musk sendiri pernah menyampaikan perhatiannya terhadap masalah populasi saat kelahiran anak kembarnya, Juli 2022. Setelah sejumlah pemberitaan terkait kelahiran anak-anaknya, Musk lewat unggahan di akun X pribadinya menyebut dirinya melakukan yang terbaik untuk membantu krisis kekurangan populasi.
"Jumlah angka kelahiran adalah bahaya terbesar yang dihadapi peradaban sejauh ini," sebut Musk dalam unggahannya.
Musk dan Juru Bicara University of Texas belum buka suara terkait hal ini.
Sebuah makalah yang dibuat oleh PWI, berdasarkan tingkat kesuburan yang menurun tanpa usaha perbaikan, populasi manusia diproyeksikan berkurang dengan ekstrem.
Di samping itu, Musk tercatat telah menjadi ayah dari setidaknya 10 anak dengan tiga wanita. Anak pertamanya dengan istri pertamanya meninggal saat masih bayi, kemudian mereka memiliki anak kembar dua dan kembar tiga. Musk juga memiliki dua anak dengan Grimes. (Lydia Tesaloni Mangunsong)