Startup Menjamur, Luhut Yakin Ekonomi Digital RI Tembus Rp1.900 Triliun 2025

Ni Luh Anggela
Jumat, 11 Agustus 2023 | 13:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah startup Indonesia yang menempati urutan keenam terbanyak di dunia diharapkan dapat mendorong nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$130 miliar atau setara dengan sekitar Rp1.976 triliun (asumsi kurs Rp15.204 per US$) pada 2025.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meyakinkan bahwa startup Indonesia dapat terus bertumbuh dan menjadi pemain utama di Asia.

“Hal ini mendorong nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$130 miliar di 2025 dan US$315 miliar di 2030. Saya yakin angka ini bisa lebih,” kata Luhut dalam Road to Indonesia Start-up Ecosystem Summit 2023, Jumat (11/8/2023).

Berdasarkan data Startup Ranking, Indonesia memiliki sekitar 2.400 startup per 10 Mei 2023, membuatnya menempati posisi keenam jumlah startup terbanyak di dunia.

Secara total, tercatat ada sebanyak 144.688 startup di dunia per 10 mei 2023. Dari jumlah tersebut, 77.500 startup berada di Amerika Serikat, disusul India 17.000 startup, Inggris, Kanada, Australia, dan Indonesia.

“Kita boleh bangga dengan jumlah startup Indonesia yang menempati posisi terbesar keenam,” ujar Luhut.

Startup Indonesia yang menyentuh 2.400 ini, kata Luhut, tidak lepas dari penetrasi internet, di mana sudah menjangkau 76,8 persen penduduk Indonesia.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa pemerintah juga memberi perhatian khusus kepada startup dalam negeri, di mana Presiden Jokowi mendorong pemberdayaan UMKM dan perusahaan rintisan untuk lebih banyak melahirkan unicorn, decacorn, mulai dari pemetaan, inkubasi, pendampingan, akses permodalan, hingga akses pasar. 

Hadirnya Start-up Ecosystem Summit 2023, juga diharapkan dapat menjadi solusi kebutuhan startup Indonesia dalam menjalin kolaborasi dengan kementerian/lembaga, permodalan ventura, komoditas, media, dan lainnya.

Selain itu, Luhut juga berpesan agar startup dapat langsung menemui pemerintah, jika mereka mengalami masalah.

“Jika Anda mengalami masalah, Anda bisa langsung ke kami, untuk kami selesaikan masalahnya,” pungkasnya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper