Bisnis.com, JAKARTA - Inti yang berputar di pusat Bumi diprediksi telah berhenti berotasi, relatif terhadap permukaan, sebagai bagian dari siklus tujuh dekade, kata para ilmuwan.
Sebuah studi mengatakan inti dalam, yang berukuran sebesar Pluto, kemungkinan berhenti berputar sekitar tahun 2009.
Ini bisa jadi karena inti dalam sebagian besar adalah bola besi padat yang mengambang di inti luar yang cair, sehingga rotasinya tidak selalu terikat dengan rotasi planet lainnya.
Para ilmuwan juga mengatakan inti dalam mungkin mulai berputar ke arah yang berlawanan.
Jika demikian, sesuatu mungkin terjadi pada gaya magnet dan gravitasi yang mendorong rotasi inti.
Penelitian ini dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang bagaimana perubahan inti dapat berdampak pada hal-hal di permukaan bumi, seperti panjang hari dan navigasi.
Gelombang seismik dari gempa bumi yang melewati inti dalam planet dianalisis sebagai bagian dari penelitian.
Pelacakan gelombang menemukan ada "sedikit perubahan selama dekade terakhir" di jalur yang sebelumnya menunjukkan "perubahan temporal yang signifikan".
Proses tersebut merupakan bagian dari "osilasi sekitar tujuh dekade", studi tersebut melaporkan.
Para ilmuwan dari Universitas Peking di China percaya "pola yang konsisten secara global ini menunjukkan bahwa rotasi inti-dalam baru-baru ini berhenti".
"Kami membandingkan pola baru-baru ini dengan catatan seismik Alaska dari doublet Kepulauan Sandwich Selatan pada tahun 1964 dan tampaknya terkait dengan pembalikan bertahap inti dalam sebagai bagian dari osilasi sekitar tujuh dekade, dengan titik balik lain di awal 1970-an." tulis mereka dilansir dari Skynews.
Pengamatan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience, memberikan bukti lebih lanjut untuk "interaksi dinamis" antara berbagai lapisan Bumi yang dapat memengaruhi medan magnet dan perubahan di permukaan.
Inti Bumi dikatakan berbentuk bola padat yang memiliki radius sekitar 800 mil dan suhu yang mirip dengan permukaan matahari.