Bisnis.com, JAKARTA - XL Axiata (EXCL) mengalami penurunan ARPU atau Average Revenue per User pascabayar XL selama setahun terakhir.
Kepala Komunikasi Eksternal XL Henry Wijayanto menyatakan banyak penyebab yang membuat ARPU atau dikenal sebagai pendapatan rata-rata per pengguna tersebut.
Dia menyebutkan kompetisi pasar saat ini jauh lebih ketat, hingga akusisi baru yang dibuka.
“Ya pastinya salah satunya kompetisi juga. Mungkin ada akuisisi baru yang baru dibuka, atau mungkin apa, faktornya kompleks,” ujarnya dalam media update, pada Senin (31/7/2023).
Kendati demikian, Direktur XL Axiata I Gede Darmayusa menyatakan hal ini akan terus aman selama pendapatan XL tidak menurun.
Upaya menjaga kinerja dilakukan dengan menjaga investasi XL yang tetap tepat sasaran dan tetap efisien. Inipula yang menjadi alasan dari belanja modal yang turun dari sebelumnya.
“Berapapun ARPU, biayanya tetap kami jagalah. Semua komponen biaya itu kita jaga agar tetap efisien. Terutama power dan lain sebagainya,” ujar I Gede, pada Senin (31/7/2023).
Sebagai informasi, pada semester I/2023 pendapatan rata-rata pelanggan XL memang mengalami peningkatan dari Rp38.000 menjadi Rp41.000 secara yoy.
Kendati demikian, penyumbang ARPU terbesar, yakni dari program pascabayar mengalami penurunan dari Rp98.000 menjadi Rp92.000.
Lebih lanjut, EXCL menganggarkan belanja modal sebesar Rp8 triliun pada tahun ini, turun dari Rp9 triliun dari anggaran pada tahun lalu.
Sebaliknya, pendapatan perusahaan pada semester I/2023 tembus Rp15,7 triliun, melesat dari Rp14 triliun pada periode sama tahun lalu.