Antiklimaks Threads, Habis Manis Sepah Ditinggal

Hesti Puji Lestari
Kamis, 20 Juli 2023 | 17:13 WIB
Aplikasi Threads besutan Mark Zuckerberg/bloomberg
Aplikasi Threads besutan Mark Zuckerberg/bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Threads membuat heboh dunia setelah dirilis secara mendadak pada 6 Juli 2023 lalu. Banyak pengguna media sosial langsung berbondong-bondong menjajal aplikasi ini.

Pengguna tertarik menjajal Threads karena dianggap sebagai alternatif paling solutif dari Twitter yang kebijakannya makin mengecewakan.

Bahkan hanya dalam lima hari, Threads berhasil mendapatkan 100 juta pengguna dari seluruh dunia. Meski demikian, kabar buruk pun muncul.

Hampir dua minggu setelah pesaing Twitter tersebut diluncurkan, laporan terbaru menunjukkan bahwa aplikasi besutan Instagram tersebut telah kehilangan sebagian popularitasnya.

Kini sejumlah pengguna mulai melalukan uninstall aplikasi Threads. Bahkan tutorial tentang "bagaimana cara menghapus akun Threads" banyak dicari oleh masyarakat.

Dilansir dari The Guardian, seorang direktur pelaksana di Sensor Tower, perusahaan yang menyediakan data dan wawasan penginstalan aplikasi, bernama Anthony Bartolacci memiliki data yang mengejutkan soal pengguna Threads ini.

Ia mengatakan bahwa Threads mengalami penurunan pengguna aktif sebesar 20% dan penurunan waktu yang dihabiskan untuk aplikasi sebesar 50% sebelum dua minggu pascaaplikasi tersebut dirilis.

Bartolacci mengatakan bahwa meskipun Threads memiliki sumber daya dari Instagram dan Meta untuk memancing pengguna, tapi afiliasi saja tidak cukup untuk mempertahankan mereka.

Ada banyak alasan mengapa pengguna mulai meninggalkan Threads. Pertama jelas karena mereka merasa disandera.

Akun Threads terikat dengan akun Instagram. Ini membuat pengguna harus menautkan akun Instagram ke Threads dan tidak ada cara untuk menghapus akun Threds tanpa menghapus Instagram.

Alasan kedua berkaitan dengan persaingan. Tak dapat dipungkiri jika Threads bukan satu-satunya alternatif Twitter yang meyakinkan.

Sebab ada beberapa aplikasi lain termasuk Socil Blade, Mastodon, hingga Bluesky yang juga digunakan oleh masyarakat dunia.

Antiklimaks Threads

Adam Mosseri, kepala Instagram dan Threads, telah mengatakan dalam banyak kesempatan bahwa Threads tidak memiliki rencana untuk mendukung konten berita dan politik.

Itu karena developer telah menegakkan kepatuhan ketat terhadap aturan yang menahan humor gelap eksplisit yang dinikmati sebagian besar pengguna Twitter.

Ini juga menjadi alasan Threads dianggap sebagai aplikasi yang kurang asik. Sebab di sana, hanya konten-konten "monoton" yang diperbolehkan dinikmati oleh penggunanya.

Selain itu, pengguna banyak yang mengeluh bahwa algoritme Threads membuat mereka tidak dapat menggunakan aplikasi sebagaimana mestinya.

Laporan menyebut sejumlah pengguna mengeluh mereka tidak dapat menyesuaikan umpan mereka dan hanya dapat membaca dengan teliti konten dari akun acak yang tidak mereka ikuti.

Lebih buruk lagi, tidak ada cara untuk bisa mengatasi masalah ini dengan aplikasi, sebab pada dasarnya Threads sendiri masih dalam "masa ujicoba".

Dari penelusuran Bisnis, algoritme Threads hingga saat ini memang hanya menunjukkan kepada pengguna campuran konten dari orang yang mereka ikuti dan dari orang yang tidak mereka ikuti.

Ini membuat konten di aplikasi Threads ini sangat random.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper