Bisnis.com, SOLO - Riset Canalys menunjukkan pasar smartphone alias ponsel pintar secara global turun 11 persen pada kuartal kedua 2023 dibanding dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan riset yang diungkap oleh perusahaan riset Canalys, dilansir dari GSM Arena, Selasa (18/7/2023), penurunan telah dialami oleh industri ponsel selama enam kuartal berturut-turut.
Meski begitu ada sedikit harapan bahwa pemulihan pasar smartphone mulai berlangsung.
Capaian pada kuartal kedua dinilai sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal pertama yang mengalami penurunan 12 persen secara year-on-year (YoY).
Para pelaku industri di pasar ponsel pintar saat ini sedang berlomba-lomba untuk mengosongkan inventaris model-model lamanya untuk menyiapkan peluncuran produk-produk baru.
Di samping itu, industri dinilai masih dalam upaya mengamankan pasokan komponen agar bisa mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga karena gejolak ekonomi global.
Pada Q2 tahun ini, lima besar produsen ponsel pintar masih mempertahankan posisi mereka dari kuartal sebelumnya, yakni Samsung, Apple, Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Sementara sisa pengiriman lainnya dipegang oleh produsen di luar lima brand tersebut.
Pada Q2 2023 Samsung memimpin pasar dengan 21 persen penjualan, disusul Apple dengan 17 persen penjualan, dan Xiaomi dengan 13 persen penjualan.
Oppo tetap sama dengan kuartal sebelumnya yakni 10 persen, dan Vivo mencatat 8 persen.
Untuk para produsen lainnya diketahui berhasil menjual 31 persen produknya secara global.
Dari semua itu, penjualan di pasar entry level sedang menguat khususnya produk dari jenama-jenama asal China.
"Oppo, Vivo, Transsion, dan Xiaomi meningkatkan pangsa pasar mereka di kisaran harga di bawah 200 dolar AS (Rp3 juta) melalui insentif penjualan yang lebih kuat dan agresi ritel," kata Analis di Canalys Le Xuan Chiew.