Bisnis.com, JAKARTA – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan rintisan atau startup masih berlanjut hingga pertengahan tahun ini. Terbaru, startup proptech Lamudi melakukan PHK sejumlah karyawan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi bisnis.
Salah satu faktor yang mungkin melatarbelakangi langkah beberapa startup melakukan PHK ialah kondisi makroekonomi, manajemen aliran kas, dan daya saing.
Sejak awal tahun, sejumlah startup di Indonesia tercatat telah melakukan PHK terhadap karyawannya.
Berikut daftar 10 startup yang melakukan PHK di 2023:
1. Bibit
Pada Maret lalu, Bibit melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan. Tanpa mengumumkan jumlah pasti dari 30-40 karyawan yang terdampak, startup fintech itu mengatakan PHK menjadi proses yang reguler terjadi di perusahaan.
Dalam pengumuman PHK tersebut, Bibit mengklaim perusahaan dalam kondisi yang sehat secara finansial dan seluruh aktivitas bisnis berjalan normal.
2. Fazz Financial
Di rentan waktu yang berdekatan dengan pengumuman PHK Bibit, startup fintech Fazz Financial juga melakukan PHK terhadap 15 persen dari total karyawannya. Perusahaan mengaku PHK menjadi bagian dari reorganisasi bisnis.
Sebelum akhirnya melakukan PHK, Fazz Financial diketahui telah mengambil langkah pemotongan biaya operasional dan infrastruktur, termasuk pemotongan gaji sukarela para pendiri dan tim eksekutif senior.
3. Shopee Indonesia
Shopee Indonesia telah melakukan PHK sebanyak tiga kali dalam enam bulan terakhir. Setelah PHK pertama terhadap 3 persen dari 6.000 karyawan di bulan September 2022, Shopee melakukan PHK lagi di bulan November tahun yang sama.
Kemudian terbaru, 9 Maret 2023 lalu Shopee kembali mengumumkan PHK dengan jumlah yang dirahasiakan. Untuk tiga PHK tersebut, Shopee mengaku terpaksa dilakukan guna meningkatkan efisiensi operasional.