Bisnis.com, JAKARTA – Senator senior AS Elizabeth Warren mendesak Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat untuk melakukan penyelidikan terhadap Tesla dan jajaran direksinya atas dugaan konflik kepentingan, penyalahgunaan aset perusahaan, dan dampak negatif lainnya yang dirasakan pemegang saham Tesla terkait akuisisi Twitter oleh CEO Elon Musk.
Melansir dari CNBC Internasional, Selasa (18/7/2023), permintaan itu disampaikan melalui surat yang ditujukan kepada Ketua SEC Gary Gensler pada hari Senin kemarin.
Melalui surat tersebut, Warren mengungkapkan bahwa Tesla mungkin melanggar undang-undang sekuritas dan peraturan bursa yang berada di bawah yurisdiksi SEC sebab para dewan dinilai “kurang mandiri” dan lamban dalam menyampaikan sejumlah informasi penting perusahaan.
Sebelumnya melalui korespondensi dengan ketua dewan direksi Tesla Robyn Denholm pada tahun 2020, Warren telah mengungkapkan kekhawatirannya terkait hal ini, setelah Musk dilaporkan menjual saham Tesla senilai miliaran dolar untuk membiayai transaksi pembelian Twitter.
Setelah menjadikan dirinya CEO Twitter, Musk dengan cepat membuat perubahan besar pada Twitter, salah satunya dengan memangkas lebih dari tiga perempat staf di perusahaan dan memberi wewenang kepada tim karyawan dari Tesla dan SpaceX untuk membantunya di sana.
Terkait masalah tersebut, Warren telah memperingatkan bahwa membawa karyawan Tesla ke Twitter dapat diidentifikasi sebagai kemungkinan pelanggaran undang-undang perburuhan negara bagian dan federal, terlebih dewan Tesla tidak memberi tahu pemegang saham secara tepat tentang kerja sama kedua perusahaan itu.
Sebelumnya, Musk diketahui menunjuk Linda Yaccarino, yang sebelumnya menjalankan periklanan global untuk NBCUniversal Comcast, sebagai CEO Twitter. Perekrutan Yaccarino diharapkan membawa angin segar untuk bisnis periklanan Twitter yang terkepung agar segera pulih. Diharapkan juga Musk akan kembali fokus pada Tesla dan SpaceX.
Dalam suratnya kepada ketua SEC, Warren beranggapan bahwa penunjukan Yaccarino tidak serta merta meniadakan hubungan Tesla-Twitter. Musk masih bertanggung jawab atas Twitter sebagai CTO dan ketua eksekutif, dan posisi tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan.
Ia menulis bahwa dengan jabatan pentingnya di Twitter, Musk dapat merancangkan timbal balik antara Twitter dan Tesla, misalnya melibatkan Tesla dalam upaya memaksimalkan pendapatan Twitter atau menguntungkan Tesla dalam algoritme dan iklan Twitter.