_1689575287.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA - Sony telah menyetujui kesepakatan dengan Microsoft untuk tetap menghadirkan gim Call of Duty di Playstation selama 10 tahun ke depan.
Kesepakatan itu telah mengakhiri persaingan kedua perusahaan dalam setahun terkahir setelah Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard pada Januari 2022.
Dilansir dari TheVerge, Kepala Komunikasi Global Xbox Kari Perez mengonfirmasi komitmen 10 tahun tersebut. Kesepakatan tersebut hanya ditujukan hanya untuk Call of Duty.
Kesepakatan yang dijalin dengan Sony sekilas mirip dengan perjanjian 10 tahun yang dilakukan antara Microsoft dengan Nintendo.
"Semua judul konsol Activision yang ada di Sony, termasuk versi masa depan dalam waralaba Call of Duty atau waralaba Activision lainnya saat ini di Sony hingga 31 Desember 2027. Ketentuan kesepakatan telah berubah dengan jelas sejak penawaran pembukaan itu, dengan perpanjangan hingga 10 tahun terbatas hanya pada Call of Duty," ujar Perez seperti dikutip dari TheVerge, Senin (17/7/2023).
Kesepakatan tersebut pertama kali diumumkan oleh CEO Microsoft Gaming Phil Spencer dalam sebuah cuitan pada Minggu (16/7/2023).
Dia mengatakan Microsoft telah menandatangani perjanjian untuk mempertahankan Call of Duty di Playstation.
Kesepakatan untuk mempertahankan Call of Duty di PlayStation selanjutnya dapat meredakan kekhawatiran seputar dampak akuisisi terhadap persaingan.
Presiden Microsoft Brad Smith juga telah buka suara terkait dengan kesepakatan tersebut.
"Bahkan setelah kami melewati garis akhir untuk persetujuan kesepakatan ini, kami akan memastikan bahwa Call of Duty tetap tersedia di lebih banyak platform dan untuk lebih banyak konsumen daripada sebelumnya," kata Smith.
