Pendapatan Iklan Sepi, Keuangan Twitter Masih Memprihatinkan

Crysania Suhartanto
Minggu, 16 Juli 2023 | 14:39 WIB
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Arus kas Twitter masih negatif karena penurunan pendapatan iklan hampir 50 persen dan beban utang yang cukup banyak.

CEO Twitter, Elon Musk menyatakan bahwa Twitter masih perlu untuk melakukan tindakan untuk mencapai arus kas yang positif. 

"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," ujar Elon Musk dalam cuitannya di Twitter, dikutip dari Reuters.

Selain itu, menurut kabar yang beredar dari seorang pekerja Twitter, perusahaan ini nantinya akan berfokus pada kemitraan video, pembuat konten, dan perdagangan. 

Kemudian, Twitter juga disebut-sebut sedang melakukan perbincangan dengan tokoh politik, hiburan, layanan pembayaran, serta media.

Kendati demikian, jika dilihat dari lain sisi, ucapan Elon ini mungkin bisa menjadi awal dari babak baru penghematan yang dilakukan oleh Twitter. 

Dikutip dari Reuters, sebelum Elon Musk campur tangan di Twitter, arus kas perusahaan media sosial itu sudah merah. 

Oleh karena itu, Elon pun berusaha untuk mengatasi hal tersebut dengan memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan cloud

Memang, pada saat itu pengeluaran nonutangnya bisa dihemat menjadi US$1,5 miliar dari proyeksi US$4,5 miliar. Hal itupun sempat membuat sebagian pengiklan kembali ke Twitter. 

Namun, hal itu serasa masih belum cukup, sebelum kas perusahaan menjadi hijau kembali. Adapun salah satu cara termudah untuk membuat kas positif adalah dengan menggenjot pendapatan iklan. 

Masalahnya, banyak pengiklan yang masih memilih untuk membeli iklan di sosial media yang lain, karena tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas.

Seperti yang diketahui, Twitter telah lama dikritik karena penyortiran konten yang longgar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper