Penjualan Chip Melempem, Laba Samsung Dilaporkan Anjlok

Muhammad Ridwan
Jumat, 7 Juli 2023 | 17:02 WIB
Gerai Samsung di pusat perbelanjaan Hyundai Seoul, Seoul, Korea Selatan/ Bloomberg
Gerai Samsung di pusat perbelanjaan Hyundai Seoul, Seoul, Korea Selatan/ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Laba perusahaan asal Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd dilaporkan anjlok setelah rendahnya penetrasi penjualan chip yang menjadi penopang.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (7/7/2023), Samsung melaporkan adanya kemungkinan penurunan laba operasi pada kuartal II/2023 disebabkan kelebihan pasokan chip.

Kondisi itu telah menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan raksasa teknologi itu.

Samsung melaporkan potensi penurunan laba operasi sebesar 96 persen. Laba operasi Samsung diproyeksikan turun menjadi 600 miliar won atau setara dengan US$459 juta pada April hingga Juni dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 14,1 triliun won.

Proyeksi itu akan menjadi laba terendah Samsung untuk periode kuartalan mana pun sejak terjadi pada kuartal I/2009 yang tercatat 590 miliar won.

Kabarnya, Samsung akan secara resmi merilis laporan keuangannya pada 27 Juli 2023.

Adapun, pada kuartal I/2023, Samsung telah melaporkan kerugian sebesar 4,58 triliun won dalam bisnis chipnya karena harga chip memori yang merosot.

Namun, pada kuartal II/2023 kerugian Samsung dari bisnis chip memori diprediksi akan sedikit dapat diredam seiring dengan penjualan chip DRAM yang digunakan oleh perangkat komputer, ponsel, dan server.

"Meskipun harga memori turun, penurunannya tidak sebesar yang dikhawatirkan," ujar Analis Daishin Secirities, Park Kang Ho seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/7/2023).

Penurunan chip memori yang dimulai sejak tahun lalu diperkirakan akan mencapai titik terendahnya pada kuartal III/2023 berdasarkan proyeksi sejumlah analis.

Dalam bisnis seluler, Samsung diperkirakan segera untuk merilis ponsel pintar lipat terbarunya pada akhir bulan ini di Seoul. Jadwal tersebut maju beberapa pekan lebih awal sebagai upaya Samsung mendominasi pasar ponsel premium seperti Apple yang baru akan merilis model anyarnya akhir tahun.

"Pendapatan pada April hingga Juni kemungkinan turun 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 60 triliun won," sebut Samsung dalam pernyataannya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper