Pemasukan Iklan Twitter Terancam Digerus Threads

Muhammad Ridwan
Kamis, 6 Juli 2023 | 17:30 WIB
Aplikasi Threads besutan Mark Zuckerberg/bloomberg
Aplikasi Threads besutan Mark Zuckerberg/bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Twitter untuk mengamankan pendapatannya dari belanja iklan akan semakin terjal di tengah munculnya pendatang baru dari rivalnya Meta Inc. yang merilis Threads.

Kepala Analisis Keuangan di Perusahaan Investasi AJ Bell, Danni Hewson mengatakan mengacu pada basis pengguna dan alat periklanaan bawaan yang dimiliki Instagram akan menjadi senjata berbahaya untuk Twitter.

Pasalnya, hal tersebut dapat menggeser pundi-pundi iklan dari Twitter yang tengah dalam ancaman seiring dengan kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan oleh Elon Musk.

Di sisi lain, Threads yang diluncurkan sebagai aplikasi terpisah, tetapi dengan pengintegrasian akun Instagram yang telah dimiliki pengguna sebelumnya sangat berpotensi menjadi peluang besar terhadap aplikasi tersebut untuk tumbuh.

"Investor pasti sedikit bersemangat tentang prospek Meta benar-benar memiliki 'pembunuh Twitter'," kata Danni seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2023).

Sementara itu, Politisi Amerika Serikat, Ocasio Cortez menilai peluncuran Threads berpeluang untuk membuat versi Twitter yang lebih sehat.

"Semoga platform ini memiliki getaran yang baik, komunitas yang kuat, humor yang luar bisa, dan lebih sedikit pelecehan," ungkapnya.

Adapun, aplikasi Threads muncul di tengah adanya ketegangan antara Mark Zuckerberg dan Elon Musk yang bahkan membawa keduanya untuk bertarung dalam arti sebenarnya di Las Vegas.

Meta membidik pasar aplikasi media sosial utas pada saat Twitter dalam keadaan yang sangat defensif.

Miliarder Elon Musk membeli Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober 2022. Namun, nilai tersebut tercatat anjlok di tengah pengurangan staf dan kontroversi moderasi konten yang telah mengasingkan pengguna dan pengiklan.

Mark dengan cermat mengambil peluang forum media sosial yang besar dengan merujuk pada tantangan yang dihadapi Twitter.

"Saya pikir harus ada aplikasi percakapan publik dengan 1 miliar orang lebih di dalamnya. Twitter memiliki kesempatan untuk melakukan ini, tetapi belum berhasil. Mudah-mudahan kita akan melakukannya," kata Mark.

Aplikasi tersebut juga mendapatkan berkah dari banyaknya calon pesaing Twitter yang gagal.

Beberapa pesaing yang tengah berkembang untuk menggaet pengguna Twitter di antaranya adalah Mastodon, Post, Truth Social, T2.

Kendati demikian, Meta juga memiliki catatan buruk terhadap perilisan media sosial yang serupa dengan kompetitor. Salah satu yang telah gagal adalah Lasso yang awalnya untuk menyaingi TikTok.

Namun, Mark dengan santai menanggapi komentar-komentar para pengguna yang memprediksi Twitter akan tumbang setelah peluncuran Threads. Dia meminta agar para pengguna tetap bersabar.

"Kami masih pada tahap pembukaan putaran pertama di sini," ungkapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper