Dampak Kiamat Internet Menurut Ahli, Negara Ini Bisa Selamat Asal...

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 5 Juli 2023 | 15:18 WIB
Ilustrasi konentivitas internet/unsplash
Ilustrasi konentivitas internet/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Kiamat internet diprediksi akan terjadi sebentar lagi, yakni akan berlangsung selama berbulan-bulan pada 2025.

Meski tampak tak nyata, rupanya adanya gangguan internet selama berbulan telah diperdiksi oleh NASA.

"NASA memperingatkan kiamat internet yang dapat menonaktifkan internet selama berbulan-bulan," tulis narasi yang beredar di media sosial.

NASA mengatakan bahwa kiamat internet ini terjadi karena adanya badai matahari yang menyebabkan gangguan pada medan magnet bumi.

Akibatnya, orang-orang akan offline karena tak ada internet yang bisa diakses. Kehidupan pun rasanya seperti terhenti karena komunikasi akan terbatas.

Sejalan dengan pengumuman ini, Pakar Ilmu Komputer University of California, Amerika Serikat, Sangeetha Abdu Jyothi dalam studinya pada 2021 pernah mengungkapkan bahwa apabila benar kiamat internet terjadi, maka kemungkinan 1,6-12 persen terjadiselama berbulan-bulan hingga tahunan.

Dampak Kiamat Internet

"Dampak ekonomi dari gangguan Internet selama sehari di AS diperkirakan lebih dari $7 miliar," tulis Abdu Jyothi dalam makalahnya.

Dalam makalah yang ditulisnya, Jyothi mengatakan bahwa infrastruktur yang ada masih belum siap menghadapi badai matahari dalam skala yang besar.

Selain gangguan internet di Bumi, badai Matahari juga berpotensi memengaruhi satelit di atmosfer, sehingga berdampak pada gangguan infrastruktur komunikasi seperti sinyal ponsel dan televisi satelit.

Meski menyinggung soal terputusnya jaringan internet secara massal, namun ia juga menggambarkan kondisi lain yang positif.

Koneksi internet lokal dan regional cenderung tidak mudah rusak karena kabel serat optik itu sendiri tidak terpengaruh oleh arus yang diinduksi secara geomagnetik.

Namun, beda halnya dengan kabel internet bawah laut yang menghubungkan antar benua.

Kabel tersebut rentan terhadap arus geomagnetik. Kabel yang di lengkapi dengan repeater untuk meningkatkan sinyal optik, yang berjarak sekitar 30 hingga 90 mil (50 hingga 150 kilometer) akan membuat seluruh benua terputus antara satu sama lain apabila terjadi cukup banyak kabel yang gagal di wilayah tertentu, yaitu negara-negara yang berada di garis lintang tinggi, seperti AS dan Inggris.

Jika terjadi badai geomagnetik yang dahsyat, negara-negara dengan garis lintang tinggi itulah yang kemungkinan besar akan terputus dari jaringan terlebih dahulu.

Sementara itu, badai yang menyebabkan kiamat internet ini juga akan membuat jutaan orang bisa kehilangan mata pencaharian.

Penyebab Badai Matahari

Melansir Chron, NASA mengatakan bahwa badai Matahari ini bisa terjadi karena bintang tata surya mengirim partikel bermuatan ke luar angkasa.

Dengan adanya badai ini, Bumi akan mengalami sejumlah gangguan di antaranya gangguan komunikasi radio frekuensi tinggi dan navigasi global positioning system (GPS).

Namun dengan adanya kecerdasan buatan yang ada, NASA bisa menyoroti kerentanan dan risiko infrastruktur yang dapat menyebabkan "kiamat internet".

Pihaknya juga melakukan penelitian untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kiamat internet terjadi.

Menurut Mirror, NASA melalui Parker Solar Probe (PSP) milik NASA telah melakukan misi baru untuk mengetahui keadaan terjadi Matahari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper