Bisnis.com, SOLO - Pendiri sekaligus mantan CEO Twitter Jack Darcy ikut buka suara soal keputusan Elon Musk untuk melakukan pemberlakuan pembatasan tweet.
Darcy mengatakan keputusan Elon Musk untuk melakukan pembatasan tweet dalam sehari itu dilakukan demi kebaikan bersama.
Sebagai seorang yang pernah berada di posisi Musk, ia tak menampik bahwa pembatasan tweet itu mungkin dilakukan untuk membuat platform lebih berkembang.
"Sangat mudah untuk mengkritik keputusan dari jauh yang mana ini salah saya, tapi saya tahu tujuan (pembatasan tweet) dilakukan untuk melihat Twitter berkembang. Mereka akan berkembang," tulisnya.
Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan kebijakan pembatasan mengakses konten Twitter setiap harinya berdasarkan tingkat pengguna.
Ketentuan pembatasan tersebut dibagi menjadi tiga yakni untuk akun terverifikasi 10.000 unggahan per hari, akun tidak terverifikasi 1.000 unggahan per hari, dan untuk akun baru tidak terverifikasi 500 unggahan per hari.
Pembatasan tweet yang dimaksud ini yakni setiap akun hanya bisa melihat 500-10.000 unggahan dari orang lain dalam sehari.
Apabila sudah mencapai limit, maka Twitter tak bisa lagi digunakan dan akan muncul pemberitaan bahwa melakukan refresh tak bisa dilakukan.
Musk berdalih pembatasan akses membaca cuitan itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan penarikan data dan manipulasi sistem dari oknum tak bertanggung jawab.
Baca Juga Twitter Down, Gara-gara Elon Musk? |
---|
"Untuk mengatasi pengikisan data & manipulasi sistem tingkat ekstrem, kami telah menerapkan batasan sementara," tulis Musk dikutip Minggu (2/7/2023).
Selain itu, pembatasan tweet ini juga dilakukan agar netizen tidak kecanduan bermain Twitter.
"Alasan saya menetapkan "Batas Tampilan" adalah karena kita semua adalah pecandu Twitter dan perlu keluar. Saya melakukan perbuatan baik untuk dunia di sini,"