6. Tornado matahari menjulang tinggi
Ketika medan magnet matahari menjadi lebih kusut dan tidak stabil, plasma bintang juga menjadi lebih tidak terkekang di permukaan dan sering kali bisa meletus tanpa peringatan.
Pada bulan Maret, plasma tersebut memicu "tornado matahari" raksasa seukuran 14 Bumi yang bertumpuk dan berkecamuk di permukaan matahari selama tiga hari. Kerucut yang berputar itu terbentuk ketika lingkaran plasma berbentuk tapal kuda terperangkap dalam medan magnet yang berputar dengan cepat.
Pada puncaknya, angin puting beliung yang berapi-api ini mencapai 111.000 mil (178.000 kilometer) di atas permukaan matahari, atau sekitar dua kali lipat ukuran rata-rata tornado matahari yang teramati sebelumnya.
7. Air terjun plasma berapi
Baru-baru ini, para ilmuwan melihat pemandangan yang tidak biasa di permukaan matahari: "air terjun plasma" atau yang juga dikenal sebagai polar crown prominence (PCP), yang naik ke permukaan matahari pada tanggal 9 Maret sebelum akhirnya menghujani bintang tersebut dengan plasma.
PCP merupakan letusan mini yang terperangkap oleh medan magnet matahari dan ditarik kembali ke permukaan matahari sebelum akhirnya lepas ke ruang angkasa. Air terjun langka ini hanya terbentuk di dekat kutub magnet matahari, di mana medan magnet bintang paling kuat.
Pada puncaknya, PCP mencapai 62.000 mil (100.000 km) di atas permukaan matahari, yang setara dengan delapan Bumi yang ditumpuk satu sama lain.
8. Pusaran kutub yang sangat besar
Melanjutkan tren fenomena plasma yang tidak biasa, pada tanggal 2 Februari sebuah halo raksasa dari plasma yang berputar dengan cepat, yang dijuluki "pusaran kutub" berputar di sekitar kutub utara matahari selama sekitar delapan jam.
Pusaran yang belum pernah dilihat sebelumnya ini tercipta ketika tentakel besar plasma pecah di atmosfer matahari dan jatuh kembali ke arah matahari, mirip dengan proses terbentuknya PCP. Namun, para ilmuwan tidak tahu persis mengapa plasma itu bisa bertahan di atas permukaan matahari begitu lama.
Pada saat itu, para ahli mencatat bahwa peristiwa plasma aneh seperti ini cenderung terjadi di sekitar matahari maksimum.
9. Butterfly CME
Jumlah CME yang melesat keluar dari matahari telah meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah suar matahari. Namun, salah satu contoh yang paling mencolok secara visual adalah CME "kupu-kupu" yang sangat besar yang meletus pada tanggal 10 Maret.
"Sayap kupu-kupu" muncul karena CME meledak di sisi jauh matahari, yang berarti sebagian besar ledakan tidak terlihat. Akibatnya, para ahli tidak yakin seberapa kuat ledakan tersebut.
Untungnya, CME mengarah jauh dari Bumi. Namun, para ahli memperkirakan bahwa awan kosmik tersebut mungkin telah menabrak Merkurius dan berpotensi menggunting debu dan gas dari planet terdekat dari matahari itu karena medan magnetnya yang lemah.
10. Bulu plasma sepanjang 1 juta mil
Salah satu tanda awal bahwa aktivitas matahari mulai meningkat adalah gumpalan plasma raksasa yang meluncur ke luar angkasa setelah CME pada bulan September 2022.
Astrofotografer Andrew McCarthy mengabadikan bulu api tersebut dalam gambar komposit yang sangat detail dan memukau, yang menggabungkan ratusan ribu bidikan individu. Kolom api yang sangat besar mencapai sekitar 1 juta mil (1,6 juta km) di atas permukaan matahari dan bergerak dengan kecepatan sekitar 100.000 mph (161.000 km/jam).
"Kita akan melihat lebih banyak lagi saat kita menuju lebih jauh ke arah matahari maksimum," kata McCarthy kepada Live Science pada saat itu. Gumpalan plasma juga kemungkinan akan menjadi "semakin besar," tambahnya.