Wisata Luar Angkasa Elon Musk Dinilai Tidak Aman, Mirip Kapal Wisata Titanic

Indra Gunawan
Sabtu, 24 Juni 2023 | 13:19 WIB
Foto bumi dari satelit/unsplash
Foto bumi dari satelit/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Kesamaan antara ekspedisi kapal selam wisata Titanic, Titan, dengan pariwisata luar angkasa adalah keduanya saat ini tidak dipayungi hukum yang jelas, terutama mengenai aspek keselamatan.

Bisnis wisata luar angkasa milik CEO Twitter Elon Musk turut menjadi sorotan setelah kapal wisata Titanic tenggelam.

Kesamaan lainnya dari kedua wisata mahal itu adalah target pelanggan yang sama yaitu orang kaya. Wisata berbaya itu memiliki tujuan yang sama sebenarnya, yaitu memperingatkan orang bahwa mereka mempertaruhkan nyawa dengan menaiki kendaraan yang tidak diatur tersebut.

Direktur Perencanaan Program untuk Secure World Foundation Brian Weeden mengatakan saat dunia membedah apa yang salah dengan kapal selam OceanGate (Titan) yang hancur, kurangnya perlindungan pada kapal tersebut perlu menjadi perhatian. 

Kapal selam seperti Titan hanya memiliki sedikit pengawasan keselamatan, apalagi saat mereka berada di perairan internasional. Rezim peraturan serupa – juga mengatur penerbangan luar angkasa manusia komersial, meski saat ini industri luar angkasa swasta belum melihat bencana sebesar kegagalan OceanGate. Risikonya tetap ada.

“Ada kekhawatiran kuat bahwa tidak adanya peraturan keselamatan tersebut akan berarti beberapa operasi rahasia luar angkasa yang terbang di malam hari berisiko mengakibatkan pelanggan terluka atau berpotensi terbunuh,” kata Brian dilansir dari Hindustantimes, Sabtu (24/6/2023).

Pada undang-undang AS, lanjut Brian, Administrasi Penerbangan Federal tidak dapat memaksakan standar keselamatan pada pesawat ruang angkasa komersial yang membawa orang ke luar angkasa. 

Adapun jika ingin diatur, perubahan undang-undang paling cepat terealisaasi pada akhir tahun ini, kecuali jika undang-undang ini diperpanjang.

Bria mengatakan penumpang komersial yang menggunakan kendaraan yang dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk, Virgin Galactic Holdings Inc. atau Blue Origin LLC — satu-satunya perusahaan yang saat ini menyediakan penerbangan wisata luar angkasa — melakukannya di bawah kerangka "persetujuan yang diinformasikan". 

“Itu berarti mereka mengakui bahwa pemerintah belum mensertifikasi kapal komersial untuk keselamatan dan bahwa partisipasi dalam penerbangan luar angkasa dapat mengakibatkan kematian, cedera serius, atau hilangnya sebagian atau seluruh fungsi fisik atau mental,” kata Brian. 

Diketahui, SpaceX tengah mengembangkan kapsul penumpang Crew Dragon di bawah persyaratan keselamatan NASA, karena perusahaan menggunakan kendaraan tersebut untuk mengirim astronot agensi tersebut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper