Bisnis.com, JAKARTA – Populix, perusahaan penyedia layanan consumer insight, melaporkan bahwa hampir setengah pengguna internet menggunakan platform kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam bekerja.
Dalam laporan yang berjudul "Unveiling the Tech Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work.” Populix menyebut bahwa 45 persen masyarakat Indonesia saat ini menggunakan platform berbasis AI untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan.
Adapun platform ChatGPT (52 persen) dan Copy.ai (29 persen), menjadi dua platform yang paling banyak digunakan.
Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu menjelaskan alasan utama penggunaan platform-platform tersebut adalah tersedianya alat bantu kerja (75 persen), banyaknya template untuk pekerjaan lainnya (53 persen), dan membantu dalam mencari ide (44 persen). Penggunaan platform-platform tersebut juga diwajibkan oleh kantor, institusi, dan kampus (26%).
"Kehadiran platform kecerdasan buatan juga membantu karyawan dalam meningkatkan kreativitas. Selain itu, masyarakat juga dapat dengan mudah dan terjangkau mengikuti berbagai pelatihan." ujarnya dikutip, Selasa (20/6/2023)
Dia menambahkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini bekerja dengan menggunakan platform yang membantu karyawan saling terhubung dan meningkatkan produktivitas.
Platform yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendukung produktivitas pribadi adalah Zoom (77 persen), Google Workspace (54 persen), Microsoft Teams (30 persen), dan Skype (24 persen).
Sedangkan platform yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah Zoom (68 persen), Google Workspace (49 persen), Microsoft Teams (31 persen), dan Google Product (19 persen).
Survei ini juga menemukan bahwa Generasi Z lebih tertarik untuk meningkatkan kemampuan public speaking, sementara milenial dan generasi tua lebih tertarik pada kemampuan entrepreneurship.
Untuk mengembangkan kemampuan, masyarakat tidak ragu untuk mencari dan mengikuti pelatihan secara pribadi, baik secara online (76 persen), offline (54 persen), maupun yang diselenggarakan oleh komunitas (48 persen).
Beberapa aplikasi pelatihan yang digunakan oleh perusahaan adalah Ruangguru (44 persen), Brainly (30 persen), dan Canva Design School (28 persen).
Topik pelatihan yang banyak diminati oleh karyawan dalam pelatihan internal meliputi public speaking (46 persen), communication skill (41 persen), entrepreneurship (36 persen), data analysis (35 persen), digital marketing (34 persen), dan leadership (32 persen).
Melalui pelatihan, karyawan berharap dapat mempermudah pekerjaan (78 persen), memperluas jaringan (62 persen), menambah portofolio (57 persen), mendapatkan kenaikan gaji (47 persen), dan memperoleh promosi jabatan (43 persen).