Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda berpikir bahwa Bumi berada di dalam lubang hitam atau black hole?
Melansir Live Science, black hole adalah tempat di alam semesta di mana gravitasi sangat kuat sehingga mendistorsi ruang dan waktu di sekelilingnya. Apabila masuk ke sana, tidak ada satupun yang bisa keluar, bahkan cahaya sekalipun.
Gaurav Khanna, fisikawan black hole dari University of Rhode Island mengatakan bahwa lubang hitam bisa saja menelan Bumi sejak lama. Saat Bumi mendekati lubang hitam, waktu akan melambat.
Materi bisa meregang menjadi bentuk seperti spageti tergantung pada ukuran black hole. Meskipun jika planet ini selamat dari "spaghettifikasi" Bumi akan terikat pada singularitas yang padat dan kecil sehingga akan terbakar oleh tekanan dan suhu dari gaya gravitasi yang tak terduga.
Oleh karena itu, kemungkinan bahwa black hole dapat menelan bumi dapat dikesampingkan. Namun, ada cara lain yang bisa saja terjadi ketika Bumi berada di dalam perut black hole.
Black hole nampak seperti Big Bang secara terbalik. Ketika lubang hitam runtuh ke dalam sebuah titik kecil yang sangat padat, Big Bang dapat meledak dari titik tersebut.
Salah satu teori yang menyatakan bahwa Big Bang pada mulanya merupakan singularitas lubang hitam di alam semesta induk yang lebih besar. Pusat yang padat itu memadat hingga suatu waktu dapat meledak dan terbentuklah bayi alam semesta di dalam lubang hitam.
Teori kosmologi Schwarzschild menunjukkan bahwa alam semesta saat ini tengah berkembang di dalam black hole. Secara teori, kemungkinan besar skenario ini berarti bahwa alam semesta bisa berada di dalam alam semesta.
Namun, kemungkinan besar teori ini tidak akan terbukti jika tidak ada yang bisa melakukan perjalanan kembali melintasi cakrawala peristiwa lubang hitam.
Scott Field, profesor matematika di University of Massachusetts Dartmouth mengatakan bahwa jika Bumi berada di dalam black hole, Bumi tidak hanya terselip di dalam lubang hitam seukuran planet, tetapi ukurannya pasti akan sangat besar. Field menambahkan bahwa apabila itu memang terjadi, para ilmuwan pasti sudah menyadarinya.
Bila itu benar terjadi pun akan ada tanda yang dapat diamati dari perputaran lubang hitam. Para ilmuwan akan melihat distorsi halus yang disebabkan oleh gravitasi ekstrim seperti melambatnya waktu dan peregangan materi ketika manusia bergerak di dalam lubang hitam.
Sebagai contoh, jika Bumi berada di dalam lubang hitam seukuran Bumi, manusia akan melihat efek dari gaya pasang surut ini, seperti spagetifikasi dan waktu yang melambat saat mereka melakukan perjalanan dari satu tempat di dunia ke tempat lain.
Oleh karena itu, jika itu terjadi, black hole pasti akan sangat besar, seukuran alam semesta dan sangat luas sehingga kita tidak dapat melakukan perjalanan cukup jauh atau cukup cepat untuk mendeteksi distorsi gravitasi.
Di sisi lain, penduduk Bumi tidak akan tahu bahwa ada alam semesta induk lain yang ada. Jadi, menemukan pendahulu alam semesta menjadi hal yang sangat sulit. Namun, dia menambahkan akan sangat menyenangkan jika itu benar terjadi.