Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian baru menemukan dua lubang hitam langka yang letaknya dekat dengan Bumi, bernama Gaia BH1 dan BH2.
Lubang hitam yang baru ditemukan dan jaraknya sangat dekat dengan Bumi dianggap menjadi suatu fenomena baru yang masuk dalam kategori benda misterius dan masif yang sebelumnya tidak diketahui.
Sebuah tim astronom internasional menemukan lubang hitam menggunakan data dari misi Gaia Badan Antariksa Eropa (ESA) yang dikombinasikan dengan sekumpulan teleskop berbasis darat dari seluruh dunia.
Dijuluki Gaia BH1 dan Gaia BH2, lantaran dua lubang hitam itu adalah yang paling dekat dengan Bumi dari semua yang ditemukan sejauh ini.
Gaia BH1 terletak hanya 1.560 tahun cahaya dari tata surya kita menuju konstelasi Ophiuchus, konstelasi yang terletak di belahan bumi selatan dengan ukuran hampir tiga kali lebih dekat dari lubang hitam yang telah ditemukan sebelumnya.
Sementara Gaia BH2 berjarak sekitar 3.800 tahun cahaya, menuju konstelasi Centaurus, yang artinya Gaia BH2 berada di bagian langit selatan. Adapun, ukuran kedua lubang hitam ini kira-kira sembilan hingga 10 kali lebih masif dari matahari.
Sayangnya, tidak seperti penemuan sebelumnya, Gaia BH1 dan 2 benar-benar gelap; mereka tampaknya belum menelan benda langit apa pun saat ini, sehingga banyak peneliti yang menyimpulkan saat ini mereka"tidak aktif".
Gaia BH1 dan Gaia BH2 adalah dua objek yang terletak di luar tata surya dan mengorbit di alam semesta. Dua lubang hitam ini diduga terbentuk dari ledakan supernova bintang yang lebih besar dari matahari.
Dengan jarak sedekat ini, banyak peneliti yang mulai waspada, lantaran lubang hitam ini berpotensi besar membahayakan bumi, karena jaraknya yang super dekat.
Penelitian terhadap kedua lubang hitam ini masih terus dilakukan oleh para ilmuwan dan astronom.
Bagi banyak peneliti gerakan bintang dan materi di sekitar kedua lubang hitam ini dapat memberikan petunjuk tentang keberadaan dan sifat lubang hitam tersebut.
Namun, sampai saat ini, belum ada indikasi bahwa kedua lubang hitam ini memiliki pengaruh signifikan terhadap galaksi Bima Sakti dan Bumi, selain adanya goyangan pada bintang saat mereka melakukan perjalanan melalui ruang angkasa. Hal tersebut mencerminkan adanya sesuatu yang memiliki banyak gravitasi tengah menarik mereka.
Sejauh ini, penelitian tentang lubang hitam masih terus berlangsung untuk memahami lebih lanjut tentang sifat dan pengaruhnya di alam semesta.
Astrofisikawan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics Kareem El- Badry mengatakan jika lubang hitam ini tidak aktif, kemungkinan memiliki sejarah pembentukan yang sama sekali berbeda dari x-ray binari, sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang normal dan bintang neutron atau lubang hitam.
Sinar-X dihasilkan ketika materi dari bintang normal mengalir ke bintang neutron atau lubang hitam, yang menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan memancarkan sinar-X.
Binari sinar-X sering kali menjadi objek penting bagi para astronom untuk mempelajari sifat materi di sekitar objek yang sangat padat seperti neutron dan lubang hitam. Beberapa jenis binari sinar-X juga dapat berpotensi menjadi sumber radiasi yang berbahaya jika letaknya terlalu dekat dengan Bumi.
Kedepannya, para ilmuwan berharap bahwa rilis data Gaia berikutnya, yang dijadwalkan pada tahun 2025, akan mengungkap lebih banyak lubang hitam yang tidak aktif dan mudah-mudahan menjelaskan bagaimana mereka terbentuk.