Mahfud MD: Kasus Korupsi BTS 4G Tak Ganggu Satelit Satria-1

Rahmi Yati
Senin, 19 Juni 2023 | 11:08 WIB
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) di menara kawasan Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Selasa (30/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD kembali membantah Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1) yang baru saja diluncurkan tidak bisa bekerja secara optimal lantaran adanya kasus korupsi pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G.

Mahfud menegaskan bahwa peluncuran Satria-1 dan pembangunan menara BTS 4G di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) adalah proyek yang berbeda. Satria 1 tetap akan melayani kebutuhan internet, khususnya di fasilitas-fasilitas publik di wilayah 3T tanpa dukungan dari menara BTS 4G yang pembangunannya belum tuntas akibat kasus korupsi.

“Saya ingin membantah pendapat yang mengatakan Satria-1 ini tidak ada gunanya karena jaringan di bumi itu tidak bisa terhubung karena adanya kasus BTS 4G yang sekarang ditangani oleh Kejaksaan Agung,” katanya dalam sebuah keterangan video, Senin (19/6/2023).

Mahfud menjelaskan Satria-1 diluncurkan untuk untuk menciptakan pemerataan pembangunan, terutama infrastruktur digital di pusat-pusat layanan publik seluruh indonesia.

Berdasarkan studi terbaru Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada 2023, Satria 1 dengan kapasitas 150 Gbps dan kecepatan maksimal di setiap titik layanan publik itu diproyeksikan mencapai 4 Mbps.

Sebagai catatan, proyeksi kecepatan maksimal bisa mencapai 4 Mbps setelah Kemenkominfo memangkas lebih dari setengah total titik layanan Satelit Satria 1. Dari yang awalnya 150.000 titik layanan publik menjadi sekitar 50.000 titik.

“Ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di wilayah 3T, terutama untuk itu tadi, sekolah, rumah sakit, untuk kantor-kantor pemerintah di wilayah terpencil, pos-pos TNI dan Polri,” tuturnya.

Satelit Satria-1 telah sukses meluncur pada Senin (19/6/2023) pukul 05.21 WIB atau Minggu (18/6/2023) pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat.

Satelit multifungsi yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan kelima di dunia itu meluncur menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari landasan di Cape Canaveral, Florida dan menuju target orbit 146 Bujur Timur, tepat di atas langit Papua.

Proses orbit Satria-1 meliputi dua tahap yakni yang pertama, peluncuran berjalan lancar hingga pendorong pertama melepaskan diri lalu Falcon 9 mendarat sempurna di Bumi. Pada tahap kedua, Satria-1 melanjutkan perjalanan sambil dibawa pendorong kedua menuju target orbit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper