Kemenkominfo Berencana Pangkas Setengah dari Total Titik Terlayani Satria-1

Rahmi Yati
Minggu, 18 Juni 2023 | 15:37 WIB
Stasiun bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Stasiun bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana memangkas lebih dari setengah dari total titik layanan Satelit Satria, dari yang awalnya 150.000 titik menjadi sekitar 50.000 titik, untuk menjaga layanan Satria tetap optimal. 

Kemenkominfo memiliki sejumlah pertimbangan untuk melakukan hal tersebut. 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan 150.000 titik adalah data perencanaan tahun 2017. Saat itu, internet dengan kecepatan 1 mbps sudah cukup untuk mengirim pesan elektronik baik melalui aplikasi atau pun email. 

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, tuntutan dan pemanfaatan internet di masyarakat makin berkembang sehingga kebutuhan terhadap terhadap layanan digital makin tinggi.

Masyarakat membutukan layanan internet yang tidak hanya dapat memproses komunikasi teks, komunikasi berbasis gambar dan video. 

“Saat ini kami lihat kebutuhannya tidak lagi 1 Mbps mungkin sudah lebih besar menjadi 4 Mbps per titik. Dengan pengurangan jumlah titik, dan kebutuhan yang meningkat per titik, jadi sepertinya 1 Mbps itu tidak cukup lagi, karena itu kami pikir sekitar 50.000 titik lebih rasional,” kata Usman kepada Bisnis, Minggu (18/6/2023). 

Dia mengatakan dengan 50.000 titik dan kapasitas Satelit Satria yang sebesar 150 Gbps, maka per satu titik berpeluang mendapat kecepatan hingga 3-4 Mbps, tergantung kebutuhan di titik tersebut.   

Usman juga mengatakan pemangkasan titik disebabkan pemutakhiran data dan perkembangan teknologi.

Pada saat memutuskan Satelit Satria melayani 150.000 titik, data yang digunakan adalah data tahun 2017. Adapun setelah 6 tahun atau saat ini, menurutnya, sejumlah titik telah terlayani baik oleh serat optik maupun base transceiver station/BTS.

“Perkiraan kami ada pengurangan titik karena sebagian besar sudah tertangani karena sudah 6 tahun [2017-2023]” kata Usman. 

Usman menjelaskan pada tahap awal Satria hanya menggunakan kapasitas sebesar 10 Gbps dengan untuk dua IP hub. Setelah itu, 6 bulan kemudian, Kemenkominfo akan menyiapkan IP Hub juga yang dapat menampung kapasitas hingga 40 Gbps. 

“Jadi 10 Gbps sudah bisa disalurkan pada Desember 2023. Itu akan dioperasionalkan oleh stasiun bumi (ground segment) yang terdapat di Cikarang dan Banjarmasin. Nanti ada 11 stasiun bumi dari Sumatra hingga Papua, sehingga satelit ini dapat mencakup seluruh Indonesia walapun posisinya nanti ada di 146 bujur timur (di atas Papua)” kata Usman.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper