Bisnis.com, SOLO - Jack Dorsey, pendiri Twitter sekaligus mantan CEO perusahaan ini, mengkritik kepemimpinan Elon Musk yang menurutnya terburu-buru.
Pendiri Twitter Jack Dorsey mengundurkan diri sebagai CEO Twitter sejak 2011. Meski begitu, ia masih mengikuti perkembangan mantan perusahaannya ini.
Berbicara dalam acara Breaking Points, Jack Dorsey memberikan penilaiannya terhadap kondisi Twitter sejak diakuisisi Elon Musk pada 2022.
Dorsey mengatakan bahwa Elon Musk adalah pengguna setia Twitter. Dia juga pernah mengajak Musk menjadi dewan perusahaan Twitter pada April 2022.
Dia menilai Musk adalah orang yang paham dengan industri teknologi, terbukto dari perusahaan SpaceX yang dikembangkan pria kelahiran Afrika Selatan itu.
"Elon merupakan pengguna utama kami. Dia adalah konsumen pertama kami. Ia paham platform [Twitter] dengan baik, dia seorang ahli teknologi dan ia pun mengembangkan teknologi," ucap Jack Dorsey dalam wawancara online.
Meski begitu, situasi memburuk sejak proses akuisisi Twitter oleh Musk mulai berjalan. Dorsey menilai ada suatu hal yang janggal dalam proses itu.
Akuisisi Twitter oleh Musk memang berjalan alot. Bahkan, kedua belah pihak saling gugat dan berakhir setelah pembelian Twitter rampung.
Musk juga lantas melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan lama di Twitter. Ia juga merombak susunan direksi dan elite perusahaan.
"Saya pikir saat mengatur dinamika perusahaan, dia tampak sangat buru-buru, ia menjadi tidak sabar, bergerak sebisa dan secepat mungkin menyelesaikan fitur yang belum dipikirkan secara matang," ujar Dorsey.
Dorsey memang tak menyebut fitur apa yang menurutnya terburu-buru. Namun yang menjadi sorotan di platform tersebut adalah fitur berlangganan Twitter Blue.
Twitter juga tengah mengembangkan layanan video streaming yang sebelumnya telah diuji coba oleh Musk lewat Twitter Space.
Dorsey menilai Musk bukanlah sosok terbaik untuk mengisi posisi CEO. Dia menyampaikan dukungan kepada Linda Yaccarino yang saat ini menjadi CEO baru Twitter.
Linda merupakan Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di NBCUniversal sebelum ditunjuk jadi CEO Twitter pada Senin (12/6/2023).
"Saya juga yakin dengan pilihan CEO Twitter barunya. Saya memiliki tiga persen kepemilikan di perusahaan ini, tentunya saya akan mendukung," kata Dorsey.
Kedatangan Elon Musk ke Twitter memang mengubah banyak hal dalam platform media sosial tersebut.
Selain kemunculan fitur berlangganan Twitter Blue, media sosial berlogo burung biru itu juga mengubah beberapa hal esensial seperti cuitan yang diperpanjang dan unggahan video yang diperlama durasinya.