Bisnis.com, JAKARTA - InDrive, ride hailing asal Rusia rival dari Gojek dan Grab, mengatakan akan menggandeng dompet digital (e-wallet) lokal untuk sistem pembayaran pada tahun depan.
CEO dan Founder InDrive Arsen Tomsky mengatakan InDrive akan menambahkan sistem pembayaran non tunai melalui e-wallet dalam negeri. Sebagai informasi, saat ini InDrive hanya menawarkan sistem pembayaran tunai.
"Tahun depan akan ada pembayaran cashless, melalui e-wallet lokal yang terkenal," ujar Arsen di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Arsen pun menjelaskan alasan InDrive hanya menawarkan pembayaran tunai, karena ingin memberikan harga yang kompetitif untuk pelanggan dan pengemudi, InDrive juga mengklaim hanya mengambil 10 persen dari jatah pengemudi.
Dia menambahkan jika memakai pembayaran seperti Visa atau Mastercard, pihaknya harus membayar sekitar 3 sampai 5 persen harga perjalanan.
Namun melihat perilaku masyarakat Indonesia yang kerap menggunakan sistem pembayaran e-wallet, InDrive akan mulai menggunakan sistem tersebut pada tahun depan.
"Dikarenakan banyak masyarakat yang menggunakan sistem cashless, kita akan menyesuaikan," jelasnya.
InDrive pun juga mengatakan saat ini pelanggan tidak lagi memerlukan menggunakan masker baik di mobil ataupun motor.
Hal ini berdasarkan aturan Surat Edaran (SE) No. 14/2023 Tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang dengan Transportasi Darat pada Masa Transisi Endemi Covid-19.
"Kita mengikuti arahan pemerintah Indonesia, jadi sekarang pelanggan tidak perlu menggunakan masker," tambahnya
