XL Axiata (EXCL) Optimistis Optimalisasi Infrastruktur LinkNet (LINK) Tak Pengaruhi Bisnis FMC

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 11 Juni 2023 | 18:28 WIB
XL Axiata Tower, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
XL Axiata Tower, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. meyakini optimalisasi aset PT Link Net Tbk. untuk segmen korporasi tidak akan berdampak pada pasar eksisting perusahaan.

Infrastruktur serat optik Link Net yang akan disewakan kepada penyedia jasa internet lain, tidak akan menggerus pasar potensial yang telah XL kuasai. 

Group Head Corporate Communications XL Axiata Retno Wulan mengatakan dalam menjalan bisnis, perusahaan selalu melakukan perhitungan secara matang, termasuk ketika membagi fokus bisnis, di mana XL Axiata akan menjadi Serveco dan Link Net menjadi Fibre Co. 

Langkah Link Net yang nantinya akan melayani permintaan pasar secara keseluruhan, termasuk permintaan perluasan layanan dari mitra penyedia jasa internet dan mitra distribusi, diyakini tidak akan mengganggu bisnis fixed mobile convergence/FMC maupun bisnis internet tetap XL Axiata. 

“Langkah tersebut tentunya sudah mempertimbangkan berbagai hal sebagai bagian dari upaya XL Axiata dan Link Net untuk makin gencar mendorong penetrasi layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) di masyarakat,” kata Wulan kepada Bisnis, Minggu (11/6/2023). 

Wulan mengatakan saat ini kolaborasi untuk memperkuat sinergi antara XL Axiata dan LinkNet melalui strategic intent dengan memfokuskan XL Axiata sebagai Serveco dan Link Net sebagai Fiberco masih terus berproses dan menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan. 

Sebelumnya, Presiden & Group CEO Axiata Vivek Sood mengatakan perusahaan akan membentuk Fibre Co yang kuat di Link Net dan Serveco di XL Axiata. 

Fiber Co fokus pada kekuatan utama Link Net sebagai spesialis jaringan fiber, sementara itu Serveco dan kekuatan komprehensif XL yang mapan sebagai Serveco akan menangani pengelolaan layanan mobile,  fixed broadband, fixed mobile convergence, dan digital services kepada seluruh pelanggan, akan mendorong iluminasi nilai bagi Grup secara keseluruhan. 

Pembagian fokus tersebut dimungkinkan mengingat XL Axiata dan induk telah mengakuisisi 66,03 persen saham Link Net. 

Selain XL, optimalisasi infrastruktur telekomunikasi juga sedang diusahakan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui InfraCo. Sejauh ini optimalisasi infrastruktur konektivitas digital di Telkom masih sebatas menara dan jaringan tulang punggung. Telkom belum membuka potensi bisnis dari infrastruktur serat optik. 

Sementara itu Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan optimalisasi serat optik dengan menyewakan kepada pemain lain bukanlah hal yang mudah. 

Selama ini dari tiga infrastruktur telekomunikasi yaitu jaringan tulang punggung (backbone), jaringan pengalur (backhaul) dan jaringan akses (acces), hanya jaringan tulang punggung dan pengalur saja yang kerap operator sewakan kepada operator lain.  

Sementara itu jaringan akses tidak pernah disewakan khawatir akan terjadi kompetisi yang sengit di daerah yang telah operator kuasai.  

Heru pun menduga infrastruktur jaringan akses yang akan disewakan oleh Fiber Co dan InfraCo adalah infrastruktur lama yang tidak memiliki nilai bisnis ke depan. 

“Biasanya jaringan yang berlebihan atau yang tidak pakai diri sendiri dan grup adalah yang disewakan,” kata Heru.  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper