Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menilai kabar penutupan Sea Capital tidak akan berdampak pada modal ventura korporasi (CVC) di dalam negeri. MCI akan melanjutkan investasinya ke startup pada tahun ini.
Chief Investment Officer MCI Dennis Pratistha mengatakan sejak tahun lalu, Sea telah melakukan perampingan dikarenakan turunnya performa Sea pascapandemi. Dia menduga penutupan Sea Capital adalah salah satu bagian dari efisiensi yang dilakukan Sea.
Saat ini posisi modal ventura korporasi atau yang memiliki induk BUMN masih cukup kuat. Modal ventura korporasi memiliki misi yang besar yaitu mendorong inovasi, bukan hanya mencari untung dari investasi.
“Pada dasarnya, modal ventura korporat (CVC) memiliki peran untuk membantu perkembangan inovasi dari perusahaan induknya. Dari sisi Grup Bank Mandiri, MCI masih memiliki peran yang kuat untuk membantu ekosistem Grup dan juga dalam ekosistem BUMN,” kata Dennis kepada Bisnis, Rabu (7/6/2023).
Dennis mengatakan MCI juga membantu perkembangan inovasi dengan menjadi jembatan antara startups dan Grup Bank Mandiri.
Dennis mengatakan pada tahun ini berencana melanjutkan investasinya ke startup secara selektif dan agresif dalam mencari startups yang memiliki prospek yang baik.
Selain itu, MCI juga akan menerapkan nilai inti yang dimiliki yaitu untuk memberikan value creation kepada Mandiri Group dan para perusahaan rintisan melalui pengembangan bisnis dan sinergi.
“MCI akan menjalankan inisiatif sinergi di 2023 termasuk Xponent (business matchmaking event) dan juga inisiatif sinergi lainnya untuk memperkuat perkembangan inovasi Mandiri Group dan membantu perkembangan bisnis para perusahaan rintisan,” kata Dennis.
Sebelumnya, Sea Ltd. perusahaan raksasa yang memiliki platform e-commerce Shopee dan gim daring Garena membubarkan divisi investasinya, Sea Capital. Mengutip dari Reuters, Jumat (2/6/2023) informasi ini diketahui dari dua sumber yang mengetahui permasalahan tersebut, seiring lingkungan investasi melambat secara global karena ketidakpastian ekonomi.
Sea Capital sendiri telah berhenti melakukan investasi ekuitas baru pada 2022. Menurut sumber, menimbang kondisi pasar, Sea menetapkan prioritas yang rendah dalam investasi. Keputusan perusahaan membubarkan Sea Capital berasal dari investor teknologi menahan diri untuk berinvestasi karena suku bunga yang lebih tinggi.