Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) memandang pendanaan perusahaan rintisan (startup) untuk sektor kesehatan akan tetap tumbuh di Indonesia meskipun pandemi Covid-19 telah berakhir.
Berdasarkan data dari CB Insights, Selasa (30/5/2023), adanya penurunan pendanaan startup kesehatan global mulai terjadi sejak mencapai puncaknya pada kuartal II/2021. Angkanya kemudian berangsur merosot hingga mencapai US$3,4 miliar dengan 387 kesepakatan pada kuartal I/2023.
Ketua Umum Amvesindo Eddi Danusaputro mengatakan bahwa berdasarkan data dari DailySocial Research, digital health market di Indonesia masih akan bertumbuh 20 persen CAGR sampai 10 tahun mendatang.
"Salah satu yang paling cepat akselerasinya di Asia Tenggara," ujar Eddi kepada Bisnis, Jumat (2/6/2023)
Eddi pun menilai regulasi pemerintah dan Kementerian Kesehatan sangat mendukung digitalisasi sektor kesehatan dan akan menjadi titik mula akselerasi digital health startup di Indonesia.
CEO BNI Ventures itu juga menambahakan Covid-19 yang sebelumnya menjadi pandemi tersebut mengakselerasi perubahan perilaku masyarakat urban dalam mengonsumsi layanan kesehatan.
"Jadi potensinya masih besar sekali dengan estimasi US$1,6 miliar market cap di 2027," jelasnya
Sebelumnya, CB Insights juga melaporkan, jumlah pendanaan ke startup kesehatan dengan nilai jumbo atau mega-round sebesar US$600 juta pada kuartal I/2023. Angka tersebut turun 14,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar US$700 juta.
Adapun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pendanaan startup kesehatan jumbo turun hingga 85 persen. Pada kuartal I/2022, jumlahnya mencapai US$4 miliar.
Di sisi lain, jumlah startup kesehatan yang merger dan akuisisi tercatat sebanyak 39 unit pada kuartal I/2023. Jumlah itu mengalami kenaikan 160 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebanyak 15 unit.
CB Insights melaporkan peningkatan ini mayoritasnya disebabkan merger dan akuisisi startup kesehatan di Amerika Serikat yang tumbuh tiga kali lipat. Sementara itu, kenaikan merger dan akuisisi startup kesehatan di Eropa naik dua kali lipat.