Telkom (TLKM) - XL Axiata (EXCL) Hindari Perang Harga FMC

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 31 Mei 2023 | 09:46 WIB
Senior Vice President, Corporate Communication dan Investor relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan bahwa guna mendukung program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah, Telkom tengah mengembangkan sistem informasi dan satu data vaksin Covid-19. /Istimewa
Senior Vice President, Corporate Communication dan Investor relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan bahwa guna mendukung program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah, Telkom tengah mengembangkan sistem informasi dan satu data vaksin Covid-19. /Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sependapat untuk menghindari perang harga dalam implementasi layanan fixed mobile convergence (FMC). Keduanya akan berfokus pada kualitas layanan. 

SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan sebagai lini bisnis baru, FMC perlu mengutamakan kualitas. Berdasarkan studi di negara lain di Amerika dan Eropa, layanan FMC mengalami kegagalan karena operator saling membanting harga untuk meraup pengguna sebanyak-banyaknya.  

"FMC dengan paket murah menyebabkan blunder, sehingga terjadi kanibal yang membuat layanan wireless hilang," kata Reza di Jakarta, Selasa (30/5/2023).  

Dia pun berharap agar tarif FMC di industri nantinya tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Jika terlalu mahal FMC tidak akan laku, namun jika terlalu murah dikhawatirkan berdampak pada kualitas layanan.

Dia juga berharap dengan adanya FMC operator makin rajin dalam memperluas jaringan agar penetrasi fixed broadband yang saat ini masih dikisaran 14 persen dapat meningkat. 

“Jadi seharusnya operator ini perang jaringan bukan perang tarif, bagaimana cara menggelar jaringan sebanyak mungkin ke masyarakat Indonesia," kata Reza. 

Sementara itu dalam acara diskusi mengenai FMC beberapa waktu lalu, Group Head Indirect Channel Management XL Axiata Junius Koestadi mengatakan layanan FMC XL Satu fokus mengincar segmen keluarga. Dalam mendorong produk FMC ke segmen tersebut XL memiliki tiga pilar consumer centric, converge proposition dan modular serta full digital journey bagi konsumer tersebut. 

Consumer centric berarti FMC XL dikemas sesuai kebutuhan pelanggan secara end to end, converge proposition dan modular berarti konsumer dapat memilih sendiri layanan dan tarif sesuai kebutuhan serta full digital journey yakni seluruh proses pembelian, hingga pemeriksaan kuota dapat dilakukan lewat digital. 

“XL Axiata mengubah pola servis proposisi ritel ke servis atau layanan untuk Indonesian progressing family," kata Junius. 

Tidak hanya itu, XL Axiata juga menargetkan layanan XL Satu tersedia di lebih dari 150 kota pada 2 tahun mendatang dengan kerja sama yang terjalin antara XL Axiata dan berbagai mitra.

"Yang terpenting, bagaimana ketersediaan jaringan kami, oleh karena itu pada 2025 kami ingin di 150 kota tercover dengan homepass," kata Junius. 

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan tarif layanan FMC harus terjangkau, tetapi jangan sampai terlalu murah karena dapat berdampak pada kinerja operator seluler. 

Perlu dicari titik di mana masyarakat mendapat layanan internet yang terjangkau, dan di sisi lain mereka juga dapat kualitas internet yang mumpuni. 

“Sehingga harapannya pembangunan broadband makin luas karena per rumah sudah butuh 40-50 mbps," kata Heru. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper