Jurus Telkom (TLKM) Bikin Internet IndiHome Makin Stabil dan Cepat

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 31 Mei 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk. berupaya menjadikan layanan internet IndiHome lebih stabil dan cepat melalui bisnis fixed mobile convence (FMC) dengan mengalihkan ke PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Aksi korporasi tersebut telah mendapatkan restu dari peserta rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Selasa (30/5/2023), sehingga Telkomsel dapat mulai memasarkan layanan terbarunya dalam bisnis FMC dalam waktu dekat.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan pengalihan IndiHome ke Telkomsel bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Belajar dari pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia yang melakukan kegiatan bekerja dan belajar di rumah menginginkan adanya kualitas layanan internet yang stabil sehingga mereka berlangganan layanan internet tetap IndiHome dan Orbit Telkomsel dalam satu waktu.

Hanya saja, konsekuensi dari kebiasaan berlangganan ini adalah masyarakat harus membayar dua tagihan untuk layanan yang berasal dari induk yang sama. Dengan mengalihkan IndiHome ke Telkomsel, maka masyarakat hanya perlu membayar satu tagihan saja, untuk layanan yang lebih stabil dan cepat.

“Jadi dengan FMC masyarakat menjadi memiliki lebih banyak pilihan baik dari speed [kecepatan] atau pun backup [keandalan] dan lain sebagainya,” kata Ririek dalam konferensi pers, Selasa (30/5/2023).

Sekadar informasi, kestabilan internet menjadi alasan utama masyarakat Indonesia dalam berlangganan layanan internet tetap. Survei perilaku pengguna internet 2023 yang dirilis oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa sebanyak 25,66 persen penduduk Indonesia telah berlangganan internet rumah atau meningkat 130 basis points (bps) dibandingkan dengan laporan yang sama tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, mayoritas responden (54,21 persen) mengaku menggunakan layanan internet tetap milk IndiHome, sementara itu 3,19 persen menggunakan First Media, 2,92 persen menggunakan IConnect, dan lain sebagainya.

Adapun alasan utama mereka dalam memilih penyedia layanan internet tetap adalah kualitas koneksi jaringan yang stabil (42,01 persen) yang dihadirkan oleh provider. Sementara itu harga dan promo menarik menjadi alasan selanjutnya (23,3 persen). 

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai produk fixed mobile convergence dapat menjadi alternatif dari fixed broadband dalam hal kestabilan layanan. 

Namun, untuk mencapai kondisi tersebut membutuhkan waktu dan tahapan. Tidak dapat terjadi dalam waktu dekat, karena kualitas FWA yang sesungguhnya baru akan hadir ketika teknologi 5G telah memiliki spektrum frekuensi yang cukup sekitar 100 MHz dan jaringan pengalur (backhaul) yang telah menggunakan serat optik.

Heru juga mengatakan untuk menghadirkan solusi fixed wireless access (FWA) yang mumpuni dibutuhkan investasi besar karena harus membangun mini base transceiver station/BTS dalam posisi yang rapat. Artinya, akan ada peralihan dari investasi untuk menggelar serat optik ke investasi dalam membangun BTS.

“Dari masyarakat kurang peduli kabel atau nirkabel, yang penting internet stabil dan memiliki kecepatan. Walaupun dalam praktiknya, masyarakat lebih banyak yang menggunakan internet berbasis kabel di rumah, dan mobile untuk di luar rumah. FMC akan saling mengisi nantinya,” kata Heru.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan peningkatan penetrasi internet tetap hanya terjadi jika FMC Telkomsel mengincar pasar yang berbeda dari yang sudah ada. Adapun penjualan silang hanya berdampak kecil dalam mendorong peningkatan penetrasi fixed broadband.

Peningkatan penetrasi juga terjadi jika kualitas layanan Orbit Telkomsel sudah mumpuni. Dia mengusulkan agar Telkomsel mengalokasikan ruang khusus bagi produk Orbit yang notabene nya melayani lebih banyak perangkat di satu rumah tangga.

“Pembagian bisnis dan area antara Orbit dan IndiHome harus jelas nantinya. Misalnya, Orbit hanya di daerah-daerah yang tidak ada IndiHome,” kata Tesar.

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan dari perspektif kualitas koneksi, FMC dapat memberi solusi broadband FWA berkualitas di lastmile. Kecepatan internet yang didapat masyarakat juga makin baik, karena operator dapat perusahaan telekomunikasi mengurangi inefisiensi investasi.

“Perlu dicatat bahwa secara speed, ranking Indonesia masih terpuruk secara global maupun regional Asia Tenggara. Ini dapat berdampak pada competitiveness negara,” kata Sigit.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper