Apa Hubungan Gerhana Matahari dengan Penetapan 1 Syawal 1444 H?

Hesti Puji Lestari
Kamis, 20 April 2023 | 12:25 WIB
Gerhana Matahari Hybrid/BMKG
Gerhana Matahari Hybrid/BMKG
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Adakah hubungan antara Gerhana Matahari dengan penetapan 1 Syawal 1444 H pada hari ini?

Bisa dikatakan jika Kamis, 20 April 2023 merupakan hari yang spesial. Pada hari ini, pemerintah Indonesia akan melaksanakan Sidang Isbat.

Sidang Isbat dilakukan guna untuk menentukan 1 Syawal 1444 H. 

Rencananya Sidang Isbat akan dihelat mulai pukul 17.00 sampai selesai. Namun pada hari ini, bukan Sidang Isbat saja yang layak ditunggu, sebab juga ada fenomena langkah di atas langit Indonesia.

Dilansir dari situs Kemenag, Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams yang juga diprediksi terjadi pada 20 April 2023.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomis, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi di wilayah Indonesia (kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh).

Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Gerhana matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Menurut Kemenag, Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB. Sementara waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.

Tapi apakah ada hubungan antara Gerhana Matahari yang akan terjadi dengan hilal 1 Syawal 1444 H?

Jawabannya tidak selalu demikian. Gerhana Matahari merupakan fenomena ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus.

Posisi ini terjadi ketika bulan baru, yaitu saat matahari dan bulan mengalami konjungsi (ijtimak). 

Berdasarkan konsep tersebut, maka bisa dipastikan bahwa gerhana matahari terjadi ketika bulan baru, akan tetapi setiap bulan baru belum tentu terjadi gerhana.

Umumnya, jika hari ini terjadi Gerhana Matahari, maka besok sudah masuk bulan baru perhitungan hijriah. Namun yang perlu diperhatikan adalah kapan waktu terjadinya gerhana.

Apabila gerhana terjadi diwaktu antara pagi sampai siang, maka besok kemungkinan besar sudah bulan baru karena tinggi hilal sudah berada di atas ufuk.

Secara logika, ini akan mirip dengan cara menentukan bulan baru untuk 1 Syawal. Namun skenarionya tidak sesederhana itu, sebab menentukan 1 Syawal akan erat kaitannya dengan derajat hilal.

Berdasar hisab kriteria baru MABIMS awal bulan dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

MABIMS adalah kumpulan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura guna mengusahakan unifikasi kalender hijriah.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper