Bisnis.com, JAKARTA — Gerhana matahari hibrida terjadi hanya sekali setiap dekade dan ada satu yang akan datang pada hari ini, Kamis (20/4/2023). Berikut fakta-fakta tentang gerhana matahari hibrida yang perlu Anda ketahui.
Dikutip dari Space pada Kamis (20/3/2023), gerhana matahari hibrida adalah peristiwa astronomi yang sangat langka dan aneh dan terjadi pada 20 April 2023. Gerhana matahari hibrida ini terjadi hanya beberapa kali dalam satu abad.
Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN Johan Muhammad menyampaikan bahwa Gerhana Matahari Hibrida adalah gerhana Matahari yang tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana Matahari cincin.
“Terjadinya gerhana matahari hibrida disebabkan oleh berubahnya jarak antara permukaan bumi yang melengkung dengan Bulan sebagai objek yang menghalangi matahari saat gerhana matahari,” jelas Johan dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (20/4/2023).
Simak fakta-fakta menarik tentang gerhana matahari hibrida
1. Terakhir Terjadi pada 2013
Gerhana matahari hibrida terakhir terjadi pada 3 November 2013. Gerhana matahari ini terlihat sebagai gerhana matahari total di Afrika tengah, termasuk Kenya Utara dan Uganda, Kongo, dan Republik Demokratik Kongo. Kapal pesiar di tengah Samudera Atlantik pun mengalami totalitas, hingga satu menit.
Gerhana matahari hibrida menggabungkan annular dan gerhana matahari total di mana yang pertama menjadi yang terakhir dan kemudian biasanya kembali. Oleh karena itu, pengamat di berbagai titik jalur gerhana dapat mengalami fenomena yang berbeda.
2. Gerhana Spesial
Menurut Johan, gerhana Matahari Hibrida merupakan gerhana yang sangat spesial karena jarang terjadi.
“Di wilayah Indonesia, gerhana Matahari pada 20 April 2023 akan teramati sebagai gerhana Matahari total (GMT) dan gerhana Matahari sebagian," jelas Johan.
Gerhana Matahari total akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang terbilang singkat kurang lebih 1 menit. Sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana Matahari parsial. Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana Matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Johan menuturkan bahwa sebagian lintasan Gerhana Matahari Total 2023 akan melewati wilayah lautan seperti Laut Timor dan Laut Banda. Menurutnya daratan yang dilalui jalur Gerhana Matahari Total adalah sebagian Timor Leste dan beberapa daerah di Papua Barat.
3. Jangan Melihat Secara Langsung
Perlu diingat, jangan pernah melihat gerhana matahari tanpa perlindungan yang memadai.
Johan menjelaskan bahwa dalam mengamati gerhana matahari disarankan untuk tidak melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan filter khusus Matahari.
“Alat yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana Matahari adalah teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari dan kamera pinhole [lubang jarum],” tambahnya.