Bisnis.com, JAKARTA - Musim gugur di industri teknologi masih berlanjut, tidak hanya menerpa perusahaan rintisan, korporasi raksasa pun terdampak tsunami pemutusan hubungan kerja (PHK). Salah satunya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang melanjutkan program efisiensi pengurangan karyawan setelah sebelumnya Shopee Indonesia.
Manajemen GOTO mengumumkan PHK massal karyawan pada sore hari ini, Jumat (10/3/2023), di hadapan langsung para karyawan atau melalui Town Hall Meeting. Sebanyak 600 karyawan dirumahkan. Dari tahun lalu sebanyak 1.300 karyawan.
GoTo Group Corporate Secretary Koesoemohadiani menjelaskan alasan manajemen melakukan PHK lagi. Menurutnya, kebijakan itu merupakan pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan dapat terus memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang.
“Dalam mencapai tujuan tersebut, kami melakukan kajian secara menyeluruh dan terus menerus, untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis,” katanya dalam keterangan tertulis.
Dari kajian tersebut, kata Koesoemohadiani, manajemen telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan untuk memperkuat operasional perusahaan.
Salah satu penyesuaian tersebut adalah konsolidasi sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.
“Sebagai contoh, kami merestrukturisasi pada bisnis offline merchant di GoTo Financial dan menyatukan dua tim offline merchant. Penyesuaian seperti ini akan membantu kami memberikan layanan yang lebih baik kepada merchant, sekaligus mengurangi biaya,” katanya.
Konsolidasi dan sentralisasi beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi shared resources atau sumber daya bersama, yang diharapkan mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.
Selain konsolidasi, Koesoemohadiani menambahkan, GoTo juga meninjau kembali prioritas, dan akan mengurangi skala atau menunda kegiatan bisnis serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti.
“Contohnya, kami akan mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar,” katanya.
Di luar konsolidasi dan prioritasi, GOTO juga melakukan otomatisasi agar proses bisnis lebih efisien. Contoh di bisnis on demand service (ODS). Penggunaan teknologi di fungsi sales dan operations mengubah proses rekonsiliasi data dari manual menjadi otomatis.. “Selain menjadi lebih cepat dan efisien, juga meningkatkan produktivitas. Adopsi teknologi tentu berimplikasi pada sejumlah posisi dan fungsi kerja,” katanya.
Meski terjadi perampingan organisasi, GOTO memastikan kualitas layanan terhadap pelanggan akan tetap terjaga. Kebijakan ini juga tidak mempengaruhi hubungan kemitraan GOTO dengan drivers maupun merchant
Pada akhir tahun lalu, 18 November 2022, GOTO mulai melakukan PHK karyawan. Jumlah karyawan yang kena PHK mencapai 12 persen atau setara dengan 1.300 karyawan. Mengacu laporan keuangan, per tanggal 30 Juni 2022, GOTO memiliki 9.630 orang karyawan.
Angka itu naik dari posisi 31 Desember 2021 sebanyak 9.044 orang. Namun, bila dibandingkan dengan posisi per 30 September 2022, jumlah karyawan GOTO kembali naik menjadi 10.541 karyawan tetap.