CEO Youtube Susan Wojcicki Mundur dari Jabatannya, Hal Ini Jadi Alasan

Khadijah Shahnaz Fitra
Jumat, 17 Februari 2023 | 12:50 WIB
CEO YouTube Susan Wojcicki/Istimewa
CEO YouTube Susan Wojcicki/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Youtube dan salah satu pegawai pertama Google, Susan Wojcicki mengumumkan pengunduran dirinya dari platform streaming milik Google tersebut.

Dilansir dari Reuters, Jumat (17/2/2023), posisi Wojcicki akan digantikan oleh wakilnya, yaitu Neal Mohan, seorang eksekutif periklanan dan produk senior yang bergabung dengan Google pada 2008.

Dalam keterangannya, Wojcicki yang sudah berkerja di Google selama 25 tahun, meninggalkan Youtube untuk fokus pada 'proyek keluarga, kesehatan, dan pribadi'. Dia berencana untuk mengambil peran sebagai penasehat di Alphabet, induk dari Google. 

Sebelum menjabat sebagai bos Youtube pada 2014, Wojcicki menjabat sebagai wakil presiden senior untuk produk iklan di Google.

Adapun, pendapatan iklan milik Youtube menurun selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini pun dikarenakan adanya persaingan ketat di  layanan video bentuk pendek, seperti TikTok dan Reels Facebook, serta layanan streaming seperti Netflix.

Sementara itu, pengganti Wojciciki, Neal Mohan merupakan lulusan dari Universitas Stanford. Sebelumnya, dia ditunjuk sebagai chief product officer di YouTube pada 2015. Dia berfokus pada pembuatan YouTube shorts, musik, dan penawaran langganan sebagai peran tersebut.

Mohan juga sebelumnya menghabiskan hampir 6 tahun di DoubleClick, sebuah perusahaan yang diakuisisi Google pada 2008 dan kemudian menjabat selama sekitar 8 tahun sebagai wakil presiden senior iklan tampilan dan video di Google.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper