Bisnis.com, JAKARTA - BNI Ventures siap melakukan investasi terhadap startup yang bergerak di bidang financial technology (fintech) usai mendapatkan perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro mengatakan berharap dapat memberikan pendanaan pada kuartal I/2023. Saat ini BNI Ventures akan lebih memfokuskan pendanaaan ke sektor fintech atau fintech enablers.
"Iya semoga sudah lakukan investasi di kuartal I [tahun] ini," ujar Eddi kepada Bisnis.com, Kamis (9/2/2023).
Adapun, unit usaha milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) resmi mengantongi izin dari OJK pada 27 Januari 2023. Artinya, BNI Ventures secara resmi telah dapat melakukan kegiatan usahanya di bidang atau sektor usaha modal ventura.
Pada tahun lalu pun, BNI telah menginjeksi penyetoran modal dalam rangka pendirian BNI Ventures sebesar Rp500 miliar atau setara 500.000 lembar saham BNI Ventures pada 12 Mei 2022.
Saat ini pun BNI Ventures ikut menjajaki dana gabungan bersama modal ventura BUMN lainnya di Merah Putih Fund (MPF) . Sama seperti BNI Ventures, MPF dikabarkan sudah mempunyai izin dari OJK.
Adapun MPF memiliki perbedaan signifikan dibandingkan modal ventura BUMN lainnya. MPF memfokuskan pendanaan terhadap startup late stage (Seri C dan D) sedangkan modal ventura BUMN biasanya menyasar pada startup early stage.
Belum lama ini pun, Mandiri Capital Indonesia menyampaikan Merah Putih Fund akan meluncur tak lama lagi di tahun ini. Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha mengatakan Merah Putih Fund telah mengantongi izin persetujuan dari regulator OJK.
"Target kita semester ini [I/2023],” kata Dennis dalam acara bertajuk ‘Opportunities During Tech Slowdown’ di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (8/2/2023).
