Bisnis.com, JAKARTA - Dua startup mobil bekas yang telah memiliki valuasi hingga triliunan rupiah memilih menempuh upaya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan untuk bisa mempertahankan bisnisnya.
OLX Autos, platform marketplace jual beli barang bekas baru-baru ini mengumumkan adanya PHK sebanyak 15 persen atau sekitar 150 karyawannya.
Marketing Director OLX Autos Indonesia Sandy Maulana, mengatakan telah mengurangi jumlah tenaga kerja sebesar 15 persen yang terdampak pada staf di seluruh negara, unit bisnis dan fungsi pekerjaan.
Dia pun mengatakan OLX Autos mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi struktur biaya sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi makro.
"Sayangnya, kini kami dengan sangat terpaksa harus melakukan langkah terakhir yaitu mengurangi jumlah posisi di seluruh bisnis kami," ujar Sandy kepada Bisnis.com, Rabu (1/2/2023).
OLX Autos pun menjadi platform Indonesia pertama yang melakukan pemangkasan.
Startup tersebut memiliki valuasi hingga US$1 miliar atau setara dengan Rp14,9 triliun pada 2020 usai merger dengan Emerging Markets Property Group (EMPG), induk perusahaan properti Lamudi.co.id.
Adapun OLX Autos bukan satu -satunya platform marketplace jual beli barang bekas yang melakukan PHK, pada 2022 Carsome juga.
Carsome, startup jual beli mobil bekas asal Malaysia yang beroperasi di Malaysia, Indonesia dan Singapura melakukan pemangkasan untuk melakukan efisiensi.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, unikorn teknologi yang hadir di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Singapura, menyatakan bahwa mereka akan fokus pada peningkatan produktivitas di seluruh bisnis dengan menyelaraskan sumber daya dengan kontribusi ke bottom line, dan menegakkan manajemen kinerja yang lebih ketat.
"Semuanya merupakan bagian dari optimalisasi basis karyawan," ujar Carsome.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (1/9/2021), Carsome mengumumkan penutupan putaran pendanaan Seri D2 senilai US$170 juta. Hal ini membawa valuasi perusahaan menjadi US$1,3 miliar atau setara dengan Rp19,3 triliun.