Penyelenggara Mux Swasta Masih "Utang" 4 Juta Unit STB

Rahmi Yati
Senin, 6 Februari 2023 | 02:30 WIB
Keluarga menonton televisi. - istimewa
Keluarga menonton televisi. - istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga penyelenggara multipleksing (mux) atau TV swasta masih punya hutang untuk membagikan sekitar 4 juta unit set top box (STB) pada rumah tangga miskin (RTM), seiring adanya program Analog Switch Off (ASO).

Menurut Direktur Penyiaran Ditjen PPPI Kemenkominfo Geryantika Kurnia, berdasarkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), komitmen distribusi STB adalah sekitar 5,6 juta unit. Dari jumlah tersebut, sambung Gery, sebanyak 4,3 juta unit merupakan kewajiban penyelenggara mux dan sisanya dari bantuan pemerintah.

"Dari penyelenggara mux terdistribusi baru 6,5 persen [sekitar 280.000 unit STB]. Sangat kecil sekali dibandingkan komitmen STB bantuan pemerintah yang sudah terdistribusi kepada RTM 99,8 persen [sekitar 1,2 juta]," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (5/2/2023).

Kendati begitu, Gery menegaskan bahwa pemerintah telah mengingatkan kepada penyelenggara mux agar mempercepat distribusi sekitar 4 juta unit STB tersebut. Distribusi tersebut disebutnya krusial dalam rangka memastikan ASO bisa selesai di seluruh Indonesia tepat waktu.

Lebih lanjut dia mengeklaim, ASO yang secara resmi dimulai sejak 2 November 2022 telah didukung dengan pembangunan infrastruktur mux. Yakni sebanyak 323 pemancar digital yang tersebar di seluruh Indonesia oleh TVRI dan penyelenggara mux, sehingga masyarakat sudah bisa menikmati siaran TV Digital.

"Tugas penyelenggara mux memperkuat sinyal TV digital agar coverage-nya merata sehingga masyarakat dengan mudah mendapatkan siaran digital," ucap Gery.

Masih menurut Gery, sejauh ini dari 695 siaran TV analog, 506 di antaranya sudah full bersiaran pada TV digital. Sementara 62 siaran lain simulcast (masih bersiaran siaran analog dan siaran di TV digital), dan 47 siaran TV sisanya masih analog yang dalam proses migrasi menuju TV digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper