Penjualan Ponsel Global Anjlok 1,2 Miliar Unit, Terendah Sejak 2013

Khadijah Shahnaz Fitra
Jumat, 3 Februari 2023 | 15:57 WIB
Ilustrasi seseorang menggunakan kamera ponsel. /OPPO
Ilustrasi seseorang menggunakan kamera ponsel. /OPPO
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan ponsel pintar atau smartphone secara global dilaporkan telah anjlok hingga 1,2 miliar unit sepanjang 2022 secara tahunan atau merupakan yang terendah sejak 2013.

Berdasarkan laporan dari Counterpoint's Market Monitor, Jumat (3/2/2023), penjualan ponsel pada kuartal IV/2022 turun sebesar 18 persen secara year on year (YoY).

Analis Senior Counterpoint Harmeet Singh Walia mengatakan perang di Ukraina, tekanan inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan hambatan ekonomi makro membuat sentimen konsumen lemah pada 2022. Selain itu konsumen juga mengurangi frekuensi pembelian ponsel.

"Pasar ponsel tetap berada di bawah tekanan pada kuartal IV/2022 karena krisis biaya hidup, kekurangan tenaga kerja, dan penurunan daya beli konsumen mengakibatkan penurunan dua digit dalam penjualan masing-masing dari lima ponsel teratas," ujarnya dalam keterangan resmi Counterpoint.

Akibatnya, pendapatan ponsel dan laba operasi secara global juga mengalami penurunan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada pengiriman.

Campuran penawaran telepon premium yang meningkat oleh OEM besar mendorong harga jual rata-rata keseluruhan (ASP) sebesar 5 persen YoY pada 2022.

Penurunan pendapatan sebesar 9 persen, meski lebih rendah dari pengiriman, menghasilkan pendapatan ponsel pintar tahunan sebesar US$409 miliar, terendah sejak 2017.

Penurunan yang lebih besar dicegah oleh pertumbuhan 1 persen di Apple, satu-satunya OEM smartphone lima teratas yang melakukannya.

Mengomentari kinerja Apple, Direktur Riset Counterpoint Jeff Fieldhack mengatakan setelah berhasil mengelola masalah produksinya, Apple mampu bertahan lebih baik di 2022 dibandingkan dengan produsen ponsel lainnya.

"Seri iPhone Pro terus berkinerja baik dan pangsa pengiriman iPhone bisa lebih tinggi jika bukan karena masalah produksi yang disebabkan oleh wabah Covid-19 di pabrik Zhengzhou, yang memproduksi sebagian besar volume seri Pro," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper