Bisnis.com, JAKARTA - Baidu Inc, raksasa internet China dikabarkan akan meluncurkan alat chatbot kecerdasan buatan yang mirip dengan ChatGPT OpenAI.
Dilansir dari Reuters, Senin (30/1/2023) Baidu akan meluncurkan alat chatbot ini pada Maret 2023. Informasi itu bersumber dari pihak yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Baidu berencana untuk meluncurkan aplikasi tersebut dengan terlebih dahulu menempatkannya ke dalam layanan pencarian utamanya.
Teknologi ChatGPT bekerja dengan belajar dari sejumlah besar data, sehingga mampu menjawab permintaan apapun oleh pengguna dengan cara yang mirip manusia, menawarkan informasi seperti mesin pencari.
Bukan hanya Baidu, Microsoft Corp (MSFT.O) juga memiliki investasi US$ 1 miliar di OpenAI yang berbasis di San Francisco. Microsoft juga saat ini telah menambahkan perangkat lunak pembuat gambar OpenAI ke mesin pencari Bing-nya untuk bertanding dengan mesin pencari milik Alphabet, Google.
Kehadiran ChatGPT ini pun membuat Google kepanasan. Dilansir dari New York Times, Kamis (26/1/2023), kehadiran ChatGPT ini diindikasi dapat 'menjungkirbalikkan' bisnis raksasa mesin pencarian, yang sangat bergantung pada iklan dan e-commerce yang ditemukan di Google Search.
Dalam memo dan rekaman audio yang diperoleh Times, CEO Alphabet induk Google Sundar Pichai dikabarkan telah mengadakan pertemuan untuk menentukan strategi AI Google dan telah membalikkan pekerjaan banyak kelompok di dalam perusahaan untuk menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh ChatGPT.