JD.ID Resmi Pamit, Ini Sosok Konglomerat di Belakangnya

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 30 Januari 2023 | 13:52 WIB
Aktivitas pekerja di Warehouse JD.ID Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas pekerja di Warehouse JD.ID Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - JD.ID, startup vertikal e-commerce, resmi mengumumkan akan meninggalkan pasar dagang-el Indonesia pada 31 Maret 2023.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, JD.ID sendiri merupakan perusahaan patungan e-commerce dari peritel terbesar China JD.com yang bermitra dengan Gojek dan Provident Capital. Adapun, Winato Kartono merupakan salah satu pemilik dari PT Provident Capital Indonesia.

Bahkan, pada 2013, dirinya masuk 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sekitar US$590 juta atau setara dengan Rp9 triliun.

Melansir dari situs Provident, Senin (30/1/2023), sebelum Winato menjabat sebagai founded partner di Provident Capital Indonesia serta menjadi Komisaris pada anak-anak usaha Provident sekaligus komisaris Tower Bersama Infrastructure.

Dirinya memulai karir di Bank Sumitomo Niaga, kemudian pindah ke Arthur Andersen Indonesia, sebelum bergabung dengan Citigroup. Winato menghabiskan 8 tahun di Citigroup dan naik ke posisi Head of Investment Banking di Indonesia.

Dengan pengalaman selama 25 tahun dalam mendirikan, berinvestasi, membangun dan mengoperasikan bisnis, membuat Winato punya jaringan amat luas di dunia investasi dan merger-akuisisi hingga terbentuklah JD.ID.

Sebagai informasi, Provident Capital terlibat dalam pendanaan fase pertama dari putaran pendanaan Seri F Gojek yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation pada 2019 lalu.

Bahkan, Nikkei memberitakan bahwa Provident Capital Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam investasi pendirian joint venture, JD Thailand, bersama dengan raksasa e-commerce Tiongkok JD.com dan raksasa ritel Thailand Central.

Adapun sebelum mengumumkan penutupan layanan di Indonesia, JD.ID sempat juga melakukan PHK massal dua kali pada 2022.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan keputusan perusahaan menutup layanan di Indonesia merupakan instruksi dari induk perusahaan JD.com, Inc.

Dia menjelaskan langkah ini dilakukan JD.com untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.

“Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023,” ujarnya, Senin (30/1/2023).

JD.ID juga mengumumkan akan berhenti menerima pesanan pelanggan mulai 15 Februari 2023. Namun, ditegaskan bahwa layanan customer service masih akan tetap dibuka hingga 15 Maret 2023.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper