Bisnis.com, SOLO - Berbagai perusahaan hampir semua industri sedang mewujudkan upaya transformasi digital, dengan mengerahkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.
Evolusi AI dan algoritma machine learning yang berkelanjutan telah mendorong pengadopsian machine learning dan pemrosesan. Transformasi bisnis ini pun dilakukan oleh lembaga keuangan hingga telekomunikasi, manufaktur hingga retail.
2023 pun menjadi tahun penting untuk mengaplikasikan solusi teknologi baru, karena semakin banyak industri yang matang secara digital untuk meningkatkan fungsi bisni mereka.
Berikut tiga tren yang kemungkinan akan mendominasi prioritas bisnis 2023 depan versi Cloudera:
Memperlakukan data sebagai aset bisnis
Pada tahun-tahun terakhir ini, berbagai organisasi atau perusahaan menghasilkan volume data dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagai hasil sampingan dari aktivitas digital mereka, dan meningkatnya touch point pelanggan digital. Ini terutama terjadi di industri seperti telekomunikasi, retail, layanan kesehatan, manufaktur, asuransi, dan layanan keuangan. Dan dengan kemungkinan terjadinya perluasan jaringan 5G di seluruh wilayah, volume data ini akan meningkat secara signifikan.
Di Asia Pasifik, terlihat banyak organisasi melakukan atau berencana melakukan lebih banyak dengan data mereka. Pelaku bisnis pun mencoba untuk memperpendek waktu untuk mendapatkan nilai dari data.
Data memiliki insight berharga untuk pengambilan keputusan bisnis yang penting, dan organisasi yang paling inovatif dan sukses menempatkan data sebagai sumber daya strategis yang harus memiliki strateginya sendiri. Bentuk strategi ini tergantung pada kebutuhan unik organisasi, karena satu hal akan mempengaruhi hal lainnya. Tidak ada pendekatan yang seragam untuk semua perusahaan; strategi harus terus berkembang sesuai dengan prioritas bisnis.
Memiliki strategi data enterprise yang selaras dengan strategi cloud organisasi dan prioritas bisnis akan membantu organisasi mendorong value bisnis yang lebih besar dengan meningkatkan efisiensi operasional dan membuka aliran pendapatan baru. Menurut temuan dari penelitian Enterprise Data Maturity, sebanyak 5,97% enterprise di Asia Pasifik yang memiliki strategi data yang matang melaporkan mengalami pertumbuhan keuntungan yang lebih tinggi.
Dengan tool yang tepat, memilih insight yang bisa ditindaklanjuti dari data untuk meraih objektif bisnis atau membuka aliran pendapatan baru, bisa dicapai dengan mudah oleh organisasi dari semua skala di seluruh industri, terutama dengan ketersediaan fungsi layanan mandiri yang tidak membutuhkan keahlian ops atau cloud tertentu.
Mengoperasionalkan sistem AI adaptif untuk bisnis yang lebih cepat
Dengan meningkatnya permintaan akan pemrosesan data, streaming dan sharing secara real-time untuk mendukung organisasi bertransformasi menjadi organisasi yang data-driven, diperkirakan akan ada lebih banyak perusahaan yang berinvestasi dalam membangun sistem AI adaptif yang bisa ‘mencerna’ data dalam jumlah dengan interval yang tinggi, dan beradaptasi terhadap perubahan dan variasi secara cepat.
Yang membedakan antara pemenang dan mereka yang lamban adalah kecepatan mengeksekusi analitik prediktif (predictive analytic), dan rasio biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh (cost-benefit) terkait dengan paradigma algoritmik tersebut.
Kemampuan organisasi dalam menciptakan kepercayaan terhadap AI yang bisa digunakan dan dijelaskan untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel akan membedakan antara pemimpin dan yang tertinggal.